TRIBUNNEWS.COM - Bagi kebanyakan anak, ulang tahun merupakan sebuah perayaan.
Hal tersebut tidak berlaku bagi gadis Kamerun, yang berinisial M (10).
Bagi M, seorang pengungsi dari Kamerun yang saat ini tinggal di Nigeria, tepatnya di Ogoja, negara bagian Cross River, saat ia berusia 10 tahun merupakan tanda dimulainya siksaan yang melelahkan.
Payudara para gadis muda disetrika dengan batu panas oleh sang ibu.
Setiap pagi, para tetangganya, membantu memegangi kaki gadis M dengan kuat.
Sementara sang ibu mengambil alu panas yang membara langsung dari api, dan menekannya ke dada sang putri.
Dilansir Al Jazeera, tindakan itu dilakukan untuk meratakan payudara sang anak gadis.
Prosedur ini dilakukan secara berulang selama berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun.
Diketahui, prosedur itu dijalankan dengan maksud menghentikan pertumbuhan payudara para gadis muda Kamerun itu.
"Rasanya seperti mereka menempatkan api yang nyata di payudaraku," kata M.
"Aku menderita sejak hari pertama," terangnya.
Kekerasan Berbasis Gender
Melihat tingginya tingkat pelecehan seksual di lingkungannya, Ibu A bertekad pada upayanya untuk membuat sang anak menjadi kurang diinginkan bagi pria.
"Aku hanya tidak ingin dia menjadi target anak laki-laki di sekitarnya," kata Ibu A.