Sumber tersebut sempat diminta untuk memastikan apakah pemimpin Korea Utara tersebut masih dalam keadaan hidup atau sudah meninggal.
Namun sumber tersebut enggan menjawab dan menghindari memberi pernyataan langsung.
"Hanya itu yang perlu anda ketahui," ujar Jang menirukan sumber tersebut.
"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya," kata Jang.
Baca: Rumor Kim Jong Un Meninggal, Simak Fakta-fakta Kim Yo Jong, Sang Calon Pengganti
Baca: Kondisi Kim Jong Un Masih Misteri, Media Korea Utara Fokus Pajang Berita Ulang Tahun Militer
Sebelum Kim Jong Un tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, Jang menyatakan akan mempertimbangkan bahwa pemimpin Korea tersebut sudah wafat.
Sementara itu, seperti yang dikutip dari Kompas.com, media terkemuka Amerika Serikat (AS), CNN, mempublikasikan artikel mengenai intelejen AS yang menyoroti kabar kondisi Kim Jong Un yang kritis pasca operasi.
Namun Korea Utara dan China menepis adanya kabar tersebut dan menyatakan tidak ada keanehan yang terjadi di Korea Utara.
Pada Jumat (24/4/2020), kanal berita Reuters memberitakan bahwa China telah mengirim tim dokter ke Pyongyang dengan tujuan memeriksa kondisi Kim Jong Un.
Setelah itu, kanal berita AS, Newsweek juga memberitakan bahwa Kim Jong Un tidak hadir saat perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korea Utara.
Beberapa berita yang simpang siur dan sejumlah ketidak cocokan membuat masyarakat berspekulasi adanya masalah saat operasi jantung yang dijalani Kim Jong Un.
Spekulasi tentang pemimpin Korea Utara yang otoriter ini juga didasari dari kebiasaan merokoknya yang berlebih, kelebihan berat badan atau obesitas sejak naik takhta dan sejarah keluarga Kim Jong Un yang memiliki masalah kardiovaskular.
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Donald Trump Sebut Kabar tentang Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sebagai Laporan Palsu
(TribunWow/Elfan Fajar/Noviana)