Menurut mereka, pemungutan suara akan dilakukan dalam waktu singkat dan mungkin tidak memenuhi standar demokratis yang adil.
Sejatinya, tanggal 10 Mei sudah ditetapkan menjadi hari pemungutan suara sejak beberapa bulan yang lalu.
Tetapi pandemi corona dan penguncian yang dilakukan pemerintah membuat persiapan menjadi kacau.
Kebuntuan Politik di Polandia
Ketidaksetujuan antara Kaczynski dan Gowin juga menciptakan jalan buntu yang mengancam menyebabkan krisis politik yang lebih besar.
Mereka berencana agar Mahkamah Agung menyatakan penundaan pemilu setelah Minggu ini.
Kemudian Ketua Parlemen, Elzbieta Witek akan mengumumkan pemilihan presiden baru yang akan diadakan pada tanggal pertama yang mungkin.
Namun mereka tidak menjelaskan kapan itu mungkin terjadi.
Di bawah garis waktu yang ditentukan secara konstitusional, tanggal terakhir yang memungkinkan untuk pemilihan presiden pada 2020 adalah pada 23 Mei.
Tetapi mereka mengatakan mereka akan mengubah undang-undang yang mengatur pemilihan pada tahun 2020.
Sehingga memungkinkan untuk menyarankan tanggal alternatif.
Pemungutan suara juga akan bisa dilakukan dengan pemungutan suara pos.
Sebelumnya, Partai Hukum dan Keadilan mendukung upaya pemilihan ulang Presiden Andrzej Duda, yang masa jabatan lima tahun akan berakhir pada 6 Agustus.
Baca: 262 Warga Polandia di Bali Dijemput Pesawat Charter Boeing 787 Pulang ke Kampung Mereka
Baca: Nama Egy Maulana Vikri Kian Harum di Polandia, Sang Pelatih Ikut Buka Suara
Duda memimpin dalam jajak pendapat, jauh di depan sembilan kandidat lainnya.
Adam Bielan, juru bicara kampanye untuk Duda, mengatakan kepada penyiar swasta TVN24 bahwa ia mengharapkan pemilihan baru akan diadakan pada akhir Juni atau awal Juli.
Politisi lain mengatakan pemilu bisa diadakan pada akhir Juli sebelum masa jabatan Duda berakhir.
Partai Hukum dan Keadilan mengusulkan pemungutan suara lewat pos pada minggu lalu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)