News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Dakwaan Polisi yang Menindih George Floyd Ditingkatkan, Tiga Lainnya Dituduh Bersekongkol

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri, Derek Chauvin, J Alexander Kueng, Thomas Lane, dan Tou Thao. Chauvin didakwa melakukan pembunuhan tingkat dua atas George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah ditahan olehnya dan petugas kepolisian Minneapolis lainnya pada 25 Mei. Ada pun Kueng, Lane, dan Thao dituduh membantu dan bersekongkol dengan Chauvin.

"Ini baru permulaan," ujarnya.

Polisi Detroit menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald (AFP/Seth Herald)

Baca: Dikritik Belum Matang Pimpin AS, Trump Serang Mantan Menhan AS: Saya Senang Jika Dia Lenyap

Baca: Mantan Menhan AS: Trump Coba Pecah-Belah Amerika

Di sisi lain, seorang warga mengaku skeptis keempat polisi ini akan dihukum dan akan ada reformasi yang berarti.

"Aku bukan paranormal, aku hanya menjadi orang hitam seumur hidupku, kawan," kata demonstran lainnya, John Thompson.

"Jadi, jangan berpikir sebentar, bahwa kita tidak akan melihat pembunuhan lain yang melibatkan polisi di sini di negara bagian ini," tambahnya, menyoroti polisi yang menembak pria kulit hitam Philando Castillo, yang terbunuh pada 2016.

Penangkapan keempat mantan perwira polisi ini adalah tuntutan utama aksi protes di AS.

Namun, belum jelas juga apakah setelah ini demonstrasi akan terus berlanjut atau tidak.

Sebab para pengunjuk rasa menuntut keadilan bukan hanya bagi Floyd, tetapi semua orang kulit hitam yang telah dibunuh oleh polisi.

Satu diantaranya adalah Breonna Taylor yang ditembak mati oleh polisi ketika dia dibaringkan di tempat tidurnya di Louisville, Kentucky, pada Maret silam.

Polisi yang menembak Taylor hanya berakhir dengan pemecatan.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini