Menurut keterangan ahli forensik, kebakaran itu disebabkan oleh ledakan yang menyulut api ke dedaunan kering.
Kobaran api lantas tersapu angin kencang sehingga jago merah menyebar cepat.
Polisi memeriksa sekitar 20 pom bensin di area sekitar dan mendapati rekaman CCTV Martins tengah membeli satu galon bensin, sehari sebelum kejadian.
Rekaman menunjukkan petugas pom bensin mengisi wadah dan Martins membayarnya kemudian memasukkan tabung ke dalam tas di mobilnya.
Martins menyanggah dugaan itu dan mengaku galon bensin tersebut untuk temannya tetapi tidak bisa mengingat nama teman itu.
Api menyebar cepat hingga ke medan yang sangat curam dan sulit diakses, petugas pemadam kebakaran berusaha menangani api selama tiga hari.
Satu regu gabungan yang terdiri dari 72 pemadam kebakaran dan agen lingkungan memadamkan api menggunakan sekitar 17 kendaraan.
Baca: Tiga Hari Tak Pulang, Pensiunan Ini Ditemukan Tewas di Hutan, Jasadnya Tersandar di Pohon Pinus
Baca: Pria Dihukum 4,5 Tahun Penjara Usai Memasukkan Mantan Istri ke Dalam Koper dan Menculiknya ke Hutan
Dua helikopter juga dikerahkan untuk menangani daerah yang sulit dijangkau.
"Ini kerusakan lingkungan terbesar kami sejak kawasan itu dilindungi 43 tahun lalu. Butuh puluhan tahun bagi alam untuk pulih," ujar Kepala Cagar Alam, Isabela Bernardes.
Pihaknya akan menghitung hilangnya satwa liar akibat kebakaran karena percaya ratusan hewan mungkin mati dalam bencana tersebut.
Kini Martins menghadapi tuduhan percobaan penipuan dan menyebabkan kebakaran di kawasan lindung berdasarkan hukum lingkungan.
Jika terbukti bersalah, Martins terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)