News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Permohonan Suaka Ditolak Kanada, Mantan Pengawal Kim Jong Il Ketakutan Jika Dideportasi ke Korsel

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lee Young Guk, mantan pengawal Kim Jong Il.

Lee memberi tahu The Star bahwa dia mulai bekerja sebagai pengawal untuk mendiang Kim Jong-il pada tahun 1978.

Pada saat itu, Kim Jong-il adalah pewaris ayahnya, Kim Il-sung, pendiri Korea Utara.

Tentang pekerjaannya sebagai pengawal, dia berkata:

"Kami dibayar $100 (Rp1,5 juta) sebulan dan bertugas mengikutinya kemanapun dia pergi."

"Semua orang takut padanya karena bahkan ketika dia bahagia, dia tetap kasar dan kejam."

Kim Jong-il meninggal pada tahun 2011 dan digantikan oleh putranya, pemimpin negara saat ini, Kim Jong-un.

ARAK JENAZAH - Pemerintah Korut melaksanakan upacara penghormatan terhadap mendiang Kim Jong Il. Peti mati Kim, diarak di dalam sebuah mobil jenazah berwarna hitam, bermerek Lincoln Continental, melewati ribuan pelayat yang terdiri dari pejabat Pemerintah, militer, dan tentara Korut. (ctv.ca)

"Saya menemukan ada bukti substansial yang menunjukkan kebrutalan yang dilakukan oleh rezim, oleh para pemimpin dan masyarakat umum di seluruh rezim Kim Jong-il," tulis juri suaka Brenda Lloyd dalam menolak klaim Lee dalam keputusan yang dirilis pada 31 Juli.

"Penggugat sendiri menggambarkan bahwa ia percaya bahwa Korea Utara adalah negara paling represif di dunia," ujar Lloyd.

Pejabat Kanada itu juga mengatakan mereka tidak dapat memverifikasi klaim Lee bahwa dia menghadapi dua percobaan penculikan selama berada di Korea Selatan, Mail Online melaporkan.

Lee memberi tahu Star bahwa dia melakukan dua upaya untuk melarikan diri.

Percobaan pertama yang gagal mengakibatkan dia dikirim ke kamp kerja paksa, penjara politik Yodok yang terkenal di Gyeongnam.

"Di kamp konsentrasi Yodok, untuk bertahan hidup, untuk mendapat lebih banyak makanan, saya dengan sukarela membawa dan menguburkan narapidana yang meninggal di pegunungan," katanya.

"Orang-orang akan meminta satu sama lain, bahwa mereka dimakamkan dengan selembar catatan di botol obat yang berisi detail identitas pribadi mereka.

"Saya pribadi menguburkan lebih dari 300 mayat."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini