Tidak ketinggalan dia juga sempat dimakzulkan House of Representatives (DPR AS), terjerat sejumlah skandal, dan gagal mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19 yang telah menewaskan 244.000 warga AS.
Dukungan kepada suami Melania Trump ini tidak goyah di kalangan pendukung setianya di kota kecil daerah pedesaan, khususnya pemilih pria berkerah biru tanpa pendidikan universitas.
Bergesernya sedikit dukungan pemilih Hispanik dan Afro-Amerika kepada Trump juga dapat meyakinkan bahwa dia telah berhasil memenangi hati dua blok pemilih yang selalu loyal memilih Demokrat ini.
Trump juga mengendalikan aparatus politik Partai Republik, di mana dia telah menempatkan loyalisnya untuk mengisi posisi kunci partai.
Hampir dipastikan akan sulit untuk menghalanginya kembali memenangi nominasi Partai Republik jika memang dia ingin kembali menghuni Gedung Putih.
Tantangan kembali maju
Namun, tentunya rencana Trump bukan tanpa tantangan. Usianya yang akan mencapai 78 tahun pada pilpres mendatang dapat menjadi penghalang.
Namun, pendukung Trump mengingatkan bahwa Joe Biden sendiri akan berusia 78 ketika dilantik pada 20 Januari 2021.
Kendala lain adalah akan banyak darah baru politisi Republik yang juga mengincar kursi presiden.
Nama-nama yang telah digadang-gadang adalah Wakil Presiden Mike Pence, mantan Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Nikki Haley, trio politisi Florida, Gubernur Ron DeSantis, Senator Marco Rubio, dan Rick Scott.
Nama lain yang juga berminat maju adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Senator Texas Ted Cruz, Senator Arkansas Tom Cotton, Senator Missouri Josh Hawley, dan Gubernur Maryland Larry Hogan.
Apakah politisi-politisi ini bersedia melapangkan jalan bagi Trump? Pertanyaan ini masih terlalu dini untuk dijawab.
Sejarah juga mencatat tidak mudah bagi mantan presiden untuk kembali mendapat tiket capres.
Baca juga: Beredar Rumor Donald Trump Bakal Diceraikan Melania karena Kalah dari Pilpres Amerika Serikat
Mantan Presiden Martin Van Buren, Ulysses S Grant, dan Theodore Roosevelt gagal merebut kembali nominasi capres walau mereka masih populer di mata partai dan pemilih.