Menteri Infrastruktur Transportasi Victoria, Jacinta Allan, juga menyatakan, mayoritas warga Victoria bisa mengakses bandara dengan menggunakan kereta dengan cepat.
Baca juga: Petani Desa Siman Kediri Sejahtera karena Menanam Bawang Sayur
“Hal ini akan memberikan masyarakat Victoria jalur transportasi tercepat ke arah bandara melalui Metro Tunnel, dengan lebih banyak kereta dalam frekwensi yang lebih sering,” kata Jacinta Allan.
Herman menambahkan, sebagai pengembang properti, Crown Group akan meluncurkan proyek hunian perdananya di kota Melbourne bernama Artis pada12 Desember 2020 mendatang khusus untuk pasar Indonesia.
Proyek ini akan mendahului kota-kota lainnya di Australia yang baru akan dilakukan di Maret 2021.
Artis akan berlokasi di jantung Kawasan Southbank di 175 Sturt Street. Dengan area seluas 2,076 meter persegi.
Properti ini akan terdiri dari 153 unit apartemen dan griya tawang dengan satu, dua dan tiga kamar tidur yang mewah.
Selain terdapat halte trem tepat di depan 175 Strut Street, ARTIS juga terletak hanya 10 menit berjalan kaki dari stasiun Anzac yang legendaris.
Sementara, kawasan Southbank sendiri adalah rumah bagi galeri yang paling banyak dikunjungi di Australia, Galeri Nasional Victoria, dan pusat seni pertunjukan terbesar di negara itu, Arts Centre Melbourne - rumah bagi Balet Australia, Orkestra Simfoni Melbourne, Perusahaan Teater Melbourne dan Opera Australia.
Menurut Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, Tyas Sudaryomo, secara historis semenjak medio 90-an, masyarakat Indonesia lebih mengenal kota Melbourne dibandingkan kota Sydney.
Khususnya masyarakat Indonesia yang berada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar.
Jika merujuk jumlah siswa Indonesia yang melanjutkan studinya di ibukota Negara Bagian Victoria tersebut, living cost di Melbourne lebih terjangkau jika dibandingkan Sydney.
Harga per meter persegi hunian juga lebih rendah, juga dibandingkan dengan Sydney dan ini menjadi daya tarik bagi masyarakat Indonesia.