News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jack Ma Hilang

Jack Ma Disebut Tidak Hilang, CNBC Ungkap Pendiri Alibaba Ini Mungkin Berada di Huangzhou

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang jurnalis CNBC mengatakan Jack Ma tidak hilang, tapi 'sangat mungkin' berada di Huangzhou.

TRIBUNNEWS.COM - Hilangnya pendiri Alibaba sekaligus milyarder asal China, Jack Ma menumbuhkan sejumlah spekulasi.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Jack Ma tidak terlihat di depan umum sekitar dua bulan lamanya. 

Ma menghilang secara misterius sejak mengkritik pemerintah dan Partai Komunis China pimpinan Presiden Xi Jinping.

Bahkan sempat muncul video yang memprediksi akhir hidup Ma, yakni antara dipenjara atau mati.

David Faber dari CNBC melaporkan pada Selasa lalu, bahwa miliarder tersebut tidak hilang.

Baca juga: Pernah Dibanggakan Jack Ma, Pola Kerja 996 Justru Memakan Korban

Baca juga: China Dikabarkan Meminta Data Konsumen Ant Group Sebelum Jack Ma Diwartakan Menghilang

Faber mengutip seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sebaliknya, kata Faber, Ma berbohong untuk saat ini.

"Dia sengaja tidak terlihat," kata Faber, dikutip dari Business Insider.

"Dan Anda bisa berharap itu akan terjadi untuk beberapa waktu."

Jack Ma, salah satu pendiri dan mantan ketua eksekutif Alibaba Group, berbicara dalam Forbes Global CEO Conference di Singapura pada 15 Oktober 2019. (Roslan RAHMAN / AFP)

Faber, mengutip sumber, mengatakan Ma hanya bersembunyi di tengah tindakan keras Partai Komunis China terhadap Alibaba dan Ant Group.

The Wall Street Journal pekan ini melaporkan Ma tidak terlihat di depan umum sejak dia bicara di sebuah forum pada akhir Oktober silam.

Di sana dia mengkritisi regulator keuangan China.

Tidak lama setelah itu, Ant Group milik Jack Ma ditangguhkan oleh bursa saham di Shanghai dan Hong Kong.

Ma dan dua eksekutif Ant Group dipanggil dan diwawancarai regulator di China, demikian pernyataan Komisi Pengaturan Sekuritas China pada November lalu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini