News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Minta Menlu Negara ASEAN Adakan Pertemuan Untuk Membahas Perkembangan Politik Myanmar

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi saat berbincang dengan PM Malaysia di Istana Merdeka pada Jumat (5/2/2021)

Penangkapan tersebut bahkan dilakukan ketika Dewan Keamanan PBB telah menyerukan agar para tahanan dibebaskan.

Baca juga: Polisi Myanmar Ajukan Tuntutan Terhadap Aung San Suu Kyi karena Langgar UU Ekspor-Impor

Baca juga: Buntut Kudeta Myanmar: Warga Sipil Demo Pakai Panci, Akses Facebook Diblokir Militer

Win Htein adalah pendukung Suu Kyi dan tahanan politik lama selama puluhan tahun berkampanye untuk mengakhiri kekuasaan militer.

Kepada Reuters Win Htein menyampaikan melalui telepon, bahwa dia dibawa oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon ke ibu kota, Naypyidaw.

Dia tidak mengatakan tuduhan apa yang akan dia hadapi.

“Kami telah diperlakukan buruk terus menerus untuk waktu yang lama. Saya tidak pernah takut pada mereka karena saya tidak melakukan kesalahan apa pun sepanjang hidup saya," tutur Win Htein.

Win Htein, salah satu pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi, ditangkap militer Myanmar menyusul Suu Kyi

Baca juga: Polisi Myanmar Ajukan Tuntutan Terhadap Aung San Suu Kyi karena Langgar UU Ekspor-Impor

Baca juga: PBB: Tuduhan terhadap Suu Kyi Hanya Semakin Merusak Aturan Hukum dan Proses Demokrasi di Myanmar

Pemimpin terpilih Suu Kyi telah ditahan sejak Senin, ketika dia digulingkan oleh tentara atas nama ketidakberesan dalam pemilihan November lalu.

Dia menghadapi dakwaan karena mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, berdasarkan sebuah dokumen polisi yang telah ditunjukkan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan pembebasan Suu Kyi dan lainnya yang ditahan pada hari Kamis dan menyuarakan keprihatinan atas situasi di Myanmar,

Sekitar 147 orang telah ditahan sejak kudeta, termasuk aktivis, anggota parlemen dan pejabat dari pemerintah Suu Kyi, Asosiasi Bantuan Tahanan Politik Myanmar (AAPP) mengatakan pada hari Kamis (4/2/2021).

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini