News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Amerika Izinkan Kembali Vaksin Johnson & Johnson setelah Sempat Ditangguhkan karena Pembekuan Darah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar yang diambil pada 12 April 2021 menunjukkan botol vaksin Johnson & Johnson Janssen Covid-19 saat dosis pertama yang berasal dari kota Leiden di Belanda disimpan di pusat distribusi Movianto di Oss. Amerika Serikat akan melanjutkan kembali penggunaan vaksin Covid-19 dari Johnson & Johnson, setelah sebelumnya sempat ditangguhkan

Masalah manufaktur dan kasus pembekuan darah telah mengguncang kepercayaan publik

Pakar kesehatan masyarakat mengkhawatirkan bahwa menghentikan peluncuran suntikan J&J dapat menunda dorongan untuk mengakhiri pandemi.

Kepercayaan publik di Amerika terhadap vaksin telah turun secara signifikan dalam satu setengah minggu sejak penangguhan.

Hanya 19% orang Amerika sekarang yang mau divaksin, menurut data yang disajikan kepada kelompok penasihat Jumat (23/4/2021).

Tantangan manufaktur juga menimpa J&J.

Emergent Biosolutions, kontraktor yang berbasis di Baltimore yang digunakan oleh J&J, telah melanggar peraturan AS.

Laporan FDA baru-baru ini yang menyebut pabrik itu dalam kondisi buruk, termasuk cat yang mengelupas dan pekerja yang melakukan pekerjaan yang tidak terlatih.

Pabrik Emergent belum mengeluarkan dosis vaksin J&J.

Regulator telah menahan pengiriman apa pun dari pabrik itu hingga dapat mengatasi masalah agensi.

Semua pasokan J&J yang digunakan di AS sejauh ini berasal dari pabrik lain di Eropa.

Vaksin J&J bukanlah satu-satunya vaksin yang menghadapi masalah pembekuan darah yang langka.

Foto vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson (AFP)

Awal bulan ini, regulator Eropa mengatakan bahwa pembekuan darah adalah efek samping dari vaksin virus corona AstraZeneca.

Beberapa negara telah menunda penggunaan suntikan AstraZeneca, meskipun Badan Obat-obatan Eropa mengatakan manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya.

Baik J&J dan AstraZeneca menggunakan teknologi serupa, sehingga para ahli menganggap bahwa masalah pembekuan mungkin terkait dengan teknologi tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Berita lainnya seputar vaksinasi Covid-19

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini