Rumah Sakit Darurat kota dalam sebuah tweet menyebut sejauh ini telah menerima enam orang terluka dalam serangan pertama.
Tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab.
Baca juga: Kota-kota Besar Afganistan Terancam Direbut Taliban
Baca juga: Afghanistan Berlakukan Jam Malam di 31 Provinsi untuk Membatasi Pergerakan Taliban
Eskalasi Taliban
Serangan di jantung salah satu daerah paling aman di Kabul terjadi selama eskalasi Taliban.
Serangan meningkat tajam sejak Presiden Joe Biden mengumumkan pasukan AS akan pergi dari negara tersebut bahkan ketika Taliban mengintensifkan serangannya di kota-kota besar.
James Bays dari Al Jazeera dari Kabul melaporkan bahwa serangan itu menimbulkan pertanyaan serius tentang keamanan Kabul.
“Pusat Kabul memiliki apa yang dikenal sebagai 'cincin baja', ada juga berbagai pos pemeriksaan. Ada pos pemeriksaan di dekat lokasi ledakan.” kata Bay.
Ciri-ciri Taliban
AS mengomentari ledakan yang terjadi di Kabul memiliki ciri-ciri Taliban.
Washington mengaku khawatir serangan tersebut dapat berubah menjadi perang saudara.
Bentrokan antara pasukan Afghanistan dan Taliban telah meningkat di seluruh negeri sejak awal Mei 2021.
Taliban memanfaatkan tahap akhir penarikan pasukan asing yang dipimpin AS setelah hampir 20 tahun di negara itu.
Saat ini, Taliban telah menguasai pos pemeriksaan, pos perdagangan, dan proyek infrastruktur.
Pasukan Afghanistan pada Selasa mengimbau penduduk kota selatan Lashkar Gah untuk meninggalkan rumah mereka dan menjauh dari daerah di mana Taliban mengambil kendali.
Hilangnya Lashkar Gah akan menjadi kekalahan bagi pemerintah, yang telah berjanji untuk mempertahankan pusat-pusat strategis setelah kehilangan banyak bagian pedesaan ke Taliban dalam beberapa bulan terakhir.
Berita lain terkait Perang Afghanistan dan Ledakan Bom
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)