News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Terancam Dikuasai Taliban Lagi, Ini Fakta Negara Afghanistan yang Sempat Diinvasi AS

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga pengungsi internal Afghanistan, yang melarikan diri dari provinsi Kunduz, Takhar dan Baghlan karena pertempuran antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan, berjalan di depan tenda sementara mereka di Sara-e-Shamali di Kabul pada 11 Agustus 2021.

Menurut perkiraan PBB, sekitar 6.300 ton opium dengan nilai $350 juta, diproduksi pada tahun 2020.

6. Masalah Kemiskinan

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, sekira 54,5% penduduk Afghanistan hidup di bawah garis kemiskinan.

Saat ini diperkirakan angka kemiskinan mencapai 72%.

7. Tingkat Melek Huruf Rendah

Negara yang dilanda perang berkepanjangan ini memiliki tingkat melek huruf termasuk terendah di dunia yakni sekitar 43%.

Lebih dari setengah dari semua pria di atas usia 15 tahun dapat membaca dan menulis.

Namun persentasi melek huruf bagi penduduk wanita lebih rendah lagi.

8. Pengungsi

Warga terdampar menunggu pembukaan kembali penyeberangan perbatasan yang ditutup oleh pihak berwenang, di Chaman pada Sabtu (7/8/2021), setelah Taliban menguasai kota perbatasan Afghanistan dalam serangan cepat di seluruh negeri. (AFP)

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), setidaknya 389.645 orang, di mana 59% adalah anak-anak, kehilangan tempat tinggal di Afghanistan dari 1 Januari hingga 24 Juli 2021.

Tiga perempat dari warga yang terlantar ini berasal dari 10 dari 34 provinsi di Afghanistan.

Sementara itu menurut laporan terbaru UNHCR, jumlah total pengungsi asal Afghanistan yang ada di luar negeri secara global pada tahun 2020 mencapai 2,6 juta.

Baca juga: Taliban Makin Berkuasa, Inggris dan AS Kirim Tentara ke Afghanistan untuk Bantu Evakuasi Warga

Hampir 86% dari pengungsi yang terdaftar itu berada di tiga negara tetangga, dengan tambahan 12% tinggal di Eropa.

Belakangan ini, sejumlah negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Prancis, Finlandia, Swedia dan Norwegia menghentikan sementara upaya deportasi pencari suaka Afghanistan.

Mereka nampaknya menyadari situasi keamanan di Afghanistan saat ini.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini