"Ketika mereka (pasukan Afghanistan) mengetahui bahwa militer Amerika akan pulang, dorongan untuk menyerah tanpa perlawanan 'menyebar seperti api'," katanya.
Latihan pembangunan kekuatan Afghanistan sangat bergantung pada sumbangan Amerika, hingga Pentagon membayar gaji pasukan Afghanistan.
Namun dilaporkan dana itu beberapa kali dikorupsi oleh oknum pejabat.
Dari sekitar USD 145 miliar yang dihabiskan pemerintah AS untuk membangun kembali Afghanistan, sekitar USD 83 miliar digunakan untuk mengembangkan dan mempertahankan tentara dan polisi negara ini, menurut Special Inspector General for Afghanistan Reconstruction.
USD 145 miliar adalah tambahan dari USD 837 miliar yang dihabiskan Amerika Serikat untuk berperang, dimulai sejak invasi pada Oktober 2001.
Dana sebesar USD 83 miliar yang diinvestasikan untuk pasukan Afghanistan selama 20 tahun, besarnya hampir dua kali lipat dari anggaran untuk seluruh Korps Marinir AS tahun lalu.
Biaya ini juga melebihi anggaran pemerintah AS pada tahun lalu untuk memberi bantuan kupon makanan bagi 40 juta warga Amerika Serikat.
Dalam bukunya 'The Afghanistan Papers', jurnalis Craig Whitlock menulis bahwa AS mencoba memaksakan cara-cara Barat kepada rekrutmen militer Afghanistan.
Mereka dinilai tida memikirkan apakah layak miliaran dolar digelontorkan untuk pelatihan para tentara ini.
Laporan; Fitri Wulandari/Ika Nur Cahyani