News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Wali Kota Wanita Afghanistan Sebut Semua Orang Harus Disalahkan atas Kembalinya Taliban

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali kota wanita Afghanistan, Zarifa Ghafari. Ghafari menilai semua orang harus disalahkan atas kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan.

"Apapun yang dihadapi Afghanistan hari ini, semua orang harus disalahkan, termasuk masyarakat lokal, politisi, anak-anak, dan komunitas internasional."

"Masyarakat lokal tidak pernah bersatu melawan semua yang salah, termasuk terorisme," katanya.

Ia mengungkapkan, dirinya tidak bisa memaafkan siapapun karena semua pencapaian selama 20 tahun terakhir di Afghanistan kini hilang begitu saja.

Wali kota wanita Afghanistan, Zarifa Ghafari. (Twitter @Zarifa_Ghafari)

Baca juga: Sosok Mariam Ghani, Putri Ashraf Ghani yang Kini Nikmati Hidupnya sebagai Seniman di Brooklyn

Baca juga: AS Tak Lagi Anggap Ashraf Ghani Tokoh Afghanistan, Abaikan Janji Ghani Kembali ke Negaranya

"Saya tidak punya apa-apa lagi hari ini. Saya hanya membawa tanah dari negara saya," ujarnya.

Tentang Talian yang berjanji untuk membentuk pemerintahan yang direformasi, Ghafari berujar, "Saya tidak peduli apakah Taliban bersikap sendiri atau tidak, karena kami (Afghanistan) tidak terbendung."

"Berapa banyak orang yang bisa dibunuh Taliban?"

Saat ini, Ghafari sedang mempertimbangkan untuk bertemu pejabat tinggi, politisi, dan wanita dari berbagai negara untuk menarik perhatian terkait situasi di Afghanistan.

"Tujuan saya adalah bertemu pejabat tinggi, politisi, dan wanita dari berbagai negara untuk membuat mereka sadar akan situasi nyata di Afghanistan, dan meminta mereka bergabung dengan saya untuk memulai sebuah gerakan." bebernya.

Pekan lalu, Ghafari berbicara kepada India Today TV dan mengaku siap bernegosiasi dengan Taliban jika kelompok itu serius soal janji mereka tentang hak-hak perempuan.

"Kami siap berbicara dan bernegosiasi. Yang kami butuhkan hanya komitmen mereka (Taliban)."

"Ini bukan tahun 2000, kami punya banyak wanita berpendidikan yang tak akan menyerah."

"Mereka perlu mendengarkan kami atau mereka tidak bisa memerintah," urainya.

Mengutip BBC, sebelumnya, pada Selasa (17/8/2021), Mujahid berjanji akan menghormati hak-hak perempuan dan memaafkan mereka yang memerangi Taliban.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (kiri) memberi isyarat ketika ia tiba untuk mengadakan konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan yang menakjubkan oleh Taliban. (Hoshang HASHIMI / AFP)

Baca juga: SOSOK Mullah Abdul Ghani Baradar, Pemimpin Taliban yang Pulang Kampung setelah 20 Tahun Pengasingan

Baca juga: SOSOK Zabihullah Mujahid Jubir Taliban yang Akhirnya Muncul, Selama Ini Hanya Bersuara via Telepon

Kendati demikian, Mujahid tidak menjelaskan lebih lanjut soal pernyataan Taliban yang mengatakan akan menghormati hak-hak perempuan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini