ISIS-K didirikan pada 2015, sebagian besar berbasis di Afghanistan Timur, bagian dari daerah yang dikenal sebagai provinsi Khorasan.
Huruf "K" dalam nama mereka diambil dari provinsi tempat mereka berasal.
Kembali pada 2017, Amerika Serikat menjatuhkan "ibu dari semua bom" di daerah itu sebagai peringatan dan menekan terjadinya ancaman.
Namun, pejuangnya diperkirakan tumbuh hingga 2.200 - meskipun angka ini bisa meningkat mengingat kekosongan keamanan yang ditinggalkan oleh pasukan AS dan NATO yang meninggalkan Afghanistan.
ISIS-K memusuhi Taliban yang dianggap tidak cukup radikal.
Kedua kelompok itu sebelumnya juga pernah memperebutkan kendali atas wilayah di Afghanistan.
Editor Keamanan Global ITV News, Rohit Kachroo, melaporkan bahwa Taliban adalah musuh bebuyutan ISIS-K.
Baca juga: Sosok Mariam Ghani, Putri Ashraf Ghani yang Kini Nikmati Hidupnya sebagai Seniman di Brooklyn
Baca juga: Ashraf Ghani Akhirnya Muncul, Bantah Kabur dari Afghanistan, Klaim Diusir tanpa Sempat Ganti Sepatu
Setelah mengambil alih Afghanistan pekan lalu, Taliban dilaporkan mengeksekusi seorang komandan senior ISIS-K yang telah dipenjara di Kabul.
Konflik antara kedua kelompok berarti bahwa ISIS-K cenderung tidak terikat oleh perjanjian Taliban dengan pasukan Barat untuk memungkinkan evakuasi berlanjut dari bandara Kabul.
Untuk alasan yang sama, ISIS-K dan al Qaeda juga tidak mungkin menjalin kerjasama langsung meskipun keyakinan mereka serupa, yang mencerminkan konflik yang lebih luas antara al Qaeda dan IS secara global.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siapa ISIS-K? Militan yang Ledakkan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Apa Hubungannya dengan Taliban?
Baca artikel terkait konflk di Afghanistan
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Tiara Shelavie)