News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Detik-detik AS Resmi Keluar dari Afghanistan, Taliban Bersiap Mengambil Alih Bandara Kabul

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto terbaru yang dipublikasikan Taliban (kiri) untuk mengejek AS.

TRIBUNNEWS.COM - Taliban mulai menutup bandara Kabul bagi warga Afghanistan yang ingin ke luar negeri, bertepatan dengan AS yang akan segera mengakhiri penerbangan.

Dilansir Al Jazeera, pemerintah AS berjanji akan bekerja sama dengan Taliban untuk mengizinkan warga Afghanistan yang sempat bekerja pada pihak asing pergi setelah tenggat waktu penarikan pasukan. 

Meskipun sebagian besar militer sekutu telah menyelesaikan penerbangan evakuasi, AS berencana menunggu hingga batas waktu.

Sementara itu, Inggris telah melakukan penerbangan terakhir pada Sabtu (28/8/2021).

Baca juga: Turki Skeptis Taliban Bisa Amankan Bandara Kabul dan Jamin Keamanan Pasukannya

Baca juga: 4 Film yang Menceritakan Konflik di Afghanistan, Ada The Kite Runner

Akhirnya Pemimpin Militer Taliban yang Paling Dicari Amerika Muncul, Nyawanya Dihargai Rp 72 Miliar. Pemimpin militer Taliban Khalil Rahman Haqqani menjadi imam Sholat Jumat dikelilingi pengawalnya (AFP)

Kendati demikian, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan akan mengevakuasi orang-orang yang terancam oleh Taliban.

Johnson membahas evakuasi ini dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte dalam panggilan telepon pada Sabtu.

Taliban Bersiap Ambil Alih Bandara

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid pada Sabtu mengatakan pasukannya telah memegang beberapa posisi di bandara.

Kini mereka siap mengambil alih secara damai saat pasukan AS keluar.

Namun juru bicara Pentagon, John Kirby membantah klaim tersebut.

Kepada Reuters, Mujahid juga mengatakan Taliban telah menunjuk gubernur dan kepala polisi di hampir semua provinsi di Afghanistan. 

Mereka ditugaskan untuk mengatasi permasalahan ekonomi.

Sebelumnya, seorang juru bicara kelompok militan Taliban mengutuk serangan pesawat tak berawak AS kepada ISIS-K.

"Amerika seharusnya memberi tahu kami sebelum melakukan serangan udara. Itu adalah serangan yang jelas di wilayah Afghanistan," kata jubir ini kepada Reuters.

Dia menyebut, ada dua wanita dan seorang anak yang terluka dalam serangan itu.

Taliban Dirikan Pos di Area Bandara

Sementara itu, Taliban telah mengerahkan pasukan tambahan di luar bandara untuk mencegah kerumunan pasca pemboman pada Kamis (26/8/2021).

Pos-pos pemeriksaan baru bermunculan di sepanjang jalan menuju bandara.

Para pejuang Taliban menjaga pos dengan mengenakan seragam dan kacamata penglihatan malam yang diambil dari pasukan keamanan Afghanistan.

Al Jazeera melaporkan, sejak Jumat lalu militer AS menarik pasukannya dan menyerahkan pos penjagaan kepada Taliban.

Pos-pos itu ada di luar bandara dan di dalam bandara Kabul.

Diketahui batas akhir penarikan pasukan asing yang dipimpin AS jatuh pada 31 Agustus mendatang.

Taliban menunggu di pikap di luar rumah sakit saat sukarelawan membawa korban luka-luka dari ledakan bom di bandara Kabul, Kamis (27/8/2021). (AFP)

Baca juga: Joe Biden Janjikan Serangan Balas Dendam Selanjutnya pada ISIS-K, Mungkin Terjadi 24-36 Jam ke Depan

Baca juga: Komandan ISIS-K: Sebelum Kabul Meledak, Kami Menunggu Waktu untuk Menyerang

Taliban mendorong warga Afghanistan untuk tetap tinggal dan menjanjikan amnesti bagi orang-orang yang berperang melawan mereka atau bekerja untuk pihak asing.

Kelompok militan ini juga mengatakan akan melanjutkan penerbangan komersial setelah penarikan pasukan AS.

Di sisi lain, AS dan sekutu berjanji akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui PBB kepada Afghanistan.

Namun bantuan yang lebih luas, salah satunya di sektor pembangunan, mungkin bergantung dengan janji Taliban untuk lebih moderat.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini