News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

VIRAL Kabar Amerika Serikat Tinggalkan Anjing-anjing Militer di Afghanistan, Pentagon Membantah

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FOTO Ilustrasi anjing tentara AS. Markas besar Departemen Pertahanan AS Pentagon membantah klaim bahwa pihaknya meninggalkan anjing-anjing yang dipekerjakan militer AS di Afghanistan

Gambar keranjang hewan dan lainnya dibagikan oleh para politisi dan anggota parlemen yang kritis terhadap penarikan AS yang lebih luas.

"Geram. Biden membuat orang Amerika terdampar. Dia menelantarkan sekutu kita. Sekarang, dia menelantarkan prajurit K-9 setia kami," Senator Rick Scott, R-Fla, menulis di Twitter, dengan memposting surat American Humane.

Cuitan Rick Scott (Screenshot Twitter)

Anggota DPR Nicole Malliotakis, R-N.Y. menulis cuitan serupa:

"Benar-benar sedih & tidak berperasaan! Biden tidak hanya meninggalkan warga kami dan mitra Afghanistan. Mereka juga meninggalkan lusinan anjing penjaga."

Cuitan Nicole Malliotakis (Screenshot Twitter)

Pentagon: Militer AS tidak meninggalkan anjing di kandang

Meski banyaknya klaim yang viral, Departemen Pertahanan menyangkal bahwa ada anjing dinas militer atau hewan kontrak yang tertinggal di negara tersebut.

"Foto-foto yang beredar online adalah hewan di bawah perawatan Kabul Small Animal Rescue, bukan anjing di bawah perawatan militer AS."

"Meskipun misi mundur yang rumit dan berbahaya sedang berlangsung, pasukan AS berusaha keras untuk membantu Kabul Small Animal Rescue sebanyak mungkin," kata Pahon.

Pahon menekankan bahwa misi prioritas AS adalah mengevakuasi warga AS, SIV (Special Immigrant Visa) dan warga Afghanistan yang rentan, bukan hewan.

Tentara dari Bundeswehr Jerman dan anjing mereka tiba di bandara di Wunstorf, Jerman utara pada 27 Agustus 2021 di akhir operasi evakuasi militer untuk menerbangkan warga negara Jerman, pekerja lokal dan orang lain yang berisiko dari Kabul, Afghanistan. (Axel Heimken / AFP)

Departemen Pertahanan juga menyebut "peraturan bea cukai" sebagai rintangan dalam mengevakuasi "anjing liar" dari negara itu.

Departemen tersebut tidak menyangkal keaslian gambar viral tersebut tetapi membantah bahwa hewan-hewan itu bekerja dengan militer dalam tugas apa pun.

"Kabul Small Animal Rescue memberi tahu kami bahwa mereka memiliki pesawat kontrak yang akan datang, tetapi penerbangan itu tidak pernah datang."

"Semua anjing pekerja kami pergi dengan pawang mereka. Kami tidak akan meninggalkan mereka. Melakukan sebaliknya adalah tindakan konyol," kata Pahon.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. melarang perjalanan anjing dari negara-negara dengan insiden rabies yang tinggi ke A.S.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini