News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ulasan Lengkap Profesor Singapura yang Puji Jokowi Sosok Jenius: Dunia Bisa Belajar dari Jokowi

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Upacara HUT TNI ke-76, Selasa (5/10/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden Republik Indonesia dipuji oleh Kishore Mahbubani, seorang peneliti terkemuka Asia Research Institute di National University of Singapore.

Kishore Mahbubani merupakan penulis Has China Won? (Humas, 2020). Ia terpilih sebagai salah satu dari 50 pemikir dunia terbaik versi majalah Prospect pada tahun 2014.

Dia juga dikenal sebagai dosen dan Profesor Praktik Kebijakan Publik pada Kebijakan Publik Lee Kuan Yew School, Universitas Nasional Singapura.

Dalam tulisannya yang berjudul "The Genius of Jokowi", Kishore Mahbuban membeberkan banyak prestasi Jokowi selama memimpin Indonesia yang dikenal sebagai negara besar dan terdiri dari beragam etnis.

Tulisan Kishore Mahbuban ini bisa diakses di Project Syndicate yang dipublikasikan pada 6 Oktober 2021.

Baca juga: Presiden Jokowi Tegaskan Komponen Cadangan Hanya Untuk Kepentingan Pertahanan

Berikut ulasan Profesor Kishore Mahbubani yang dikutip Tribunnews.com, Kamis (7/10/2021):

Profesor Kishore Mahbubani memulai tulisannya dengan mengulas sedikit soal pemerintahan Afghanistan yang runtuh baru-baru ini dimana seluruh dunia menyaksikannya.

Berbeda dengan Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar dunia ini justru menghasilkan pemimpin yang dipilih secara demokratis di dunia yakni Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai Jokowi.

Profesor Kishore Mahbuban menyebut terpilihnya Jokowi sebagai Presiden RI semakin luar biasa karena Jokowi telah berhasil memimpin salah satu negara paling rumit di dunia untuk diperintah.

Indonesia secara geografis adalah negara besar.

Indonesia membentang 5.125 kilometer (3.185 mil) dari timur ke barat, membuatnya lebih luas dari benua Amerika Serikat dan terdiri dari 17.508 pulau.

Selain itu, hanya sedikit negara besar yang dapat menandingi keragaman etnis Indonesia.

Ketika ekonomi Indonesia menyusut 13,1% pada tahun 1998 sebagai akibat dari krisis keuangan Asia, banyak pakar meramalkan bahwa Indonesia akan runtuh seperti Yugoslavia.

Namun kenyataannya pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap membaik.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini