News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kazakhstan Memanas, Rusia Kirim Pasukan untuk Redam Kerusuhan

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Pasukan Lintas Udara Rusia, bagian dari pasukan penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), menaiki kendaraan pengangkut personel lapis baja ke lapangan terbang Chkalovsky sebelum terbang ke Kazakhstan, di Wilayah Moskow, Rusia.

Pemberontakan Rusia

Pemberontakan, yang dimulai sebagai protes terhadap kenaikan harga bahan bakar Hari Tahun Baru, meledak pada hari Rabu (5/1/202), ketika pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan menentang Nazarbayev menyerbu dan membakar gedung-gedung publik di Almaty dan kota-kota lain.

Tokayev awalnya menanggapi dengan membubarkan kabinetnya, membalikkan kenaikan harga bahan bakar dan menjauhkan diri dari pendahulunya, termasuk dengan mengambil alih pos keamanan yang kuat yang Nazarbayev pertahankan.

Namun langkah-langkah itu gagal meredakan massa yang menuduh keluarga Nazarbayev dan sekutunya mengumpulkan kekayaan besar sementara negara berpenduduk 19 juta itu tetap miskin.

Nazarbayev mengundurkan diri dari kursi kepresidenan pada 2019 sebagai bos Partai Komunis era Soviet terakhir yang masih memerintah negara bekas Soviet.

Baca juga: Sebuah Roket Rusia Tak Terkendali Jatuh ke Arah Bumi

Baca juga: Kerusuhan Pecah di Kazakhstan, KBRI Nur Sultan Minta WNI Waspada

Tapi dia dan keluarganya tetap menjaga pos-pos yang mengawasi pasukan keamanan dan aparat politik di Nur-Sultan, ibu kota yang dibangun khusus dengan namanya.

Dia belum terlihat atau terdengar sejak kerusuhan dimulai.

Kedatangan cepat pasukan Rusia menunjukkan kesediaan Kremlin untuk menjaga pengaruhnya di bekas Uni Soviet dengan kekuatan.

Sejak akhir 2020, Moskow telah menopang pemimpin Belarusia melawan pemberontakan rakyat, campur tangan untuk menghentikan perang antara Azerbaijan dan Armenia, dan, yang membuat Barat khawatir, kembali mengumpulkan pasukan di dekat Ukraina, yang diinvasi Rusia delapan tahun lalu.

(Tribunnews.com/Yurika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini