Vaksin Covid-19, obat-obatan, dan tindakan lain yang tersedia secara luas di negara-negara maju, kemungkinan akan membantu mereka mencegah wabah jauh sebelum virus dikendalikan secara global.
Baca juga: Spanyol Buat Aturan Baru untuk Influencer yang Promosikan Uang Kripto
WHO telah mengadakan komite ahli setiap tiga bulan untuk menilai situasi penyebaran Covid-19 di dunia.
Kemungkinan pandemi akan berakhir ketika para ahli WHO menyatakan bahwa Covid-19 tidak lagi memenuhi kriteria sebagai darurat global.
"Ini agak subjektif karena bukan hanya tentang jumlah kasus. Ini tentang tingkat keparahan dan ini tentang dampak,” kata dokter Michael Ryan, kepala kedaruratan WHO.
Ilmuwan lainnya mengatakan, menjadikan Covid-19 sebagai endemik bisa dibilang merupakan pertanyaan politik daripada pertanyaan ilmiah.
Usulan tentang menjadikan Covid-19 sebagai endemik
Usulan Sanchez menjadikan Covid-19 sebagai endemik telah didiskusikan dengan beberapa pejabat Uni Eropa, tetapi belum ada keputusan yang dibuat.
Pada bulan Oktober, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengeluarkan saran tentang bagaimana negara-negara dapat beralih ke pengawasan Covid-19 yang lebih rutin setelah fase akut pandemi.
Di antara rekomendasinya, badan tersebut mengatakan negara-negara harus mengintegrasikan pemantauan mereka terhadap virus Corona dengan penyakit lain seperti flu dan menguji sampel yang representatif dari kasus Covid-19, daripada mencoba menguji setiap orang dengan gejala.
Apakah endemik berarti masalah sudah berakhir?
Tidak. Banyak penyakit serius, termasuk TBC dan HIV, dianggap endemik di beberapa bagian dunia dan terus membunuh ratusan ribu orang setiap tahun.
Malaria, misalnya, dianggap endemik di banyak bagian Afrika sub-Sahara dan diperkirakan menyebabkan lebih dari 200 juta kasus setiap tahun, termasuk sekitar 600.000 kematian.
Baca juga: Taiwan akan Wajibkan Penggunaan Kartu Vaksinasi Covid-19 untuk Masuk ke Tempat Hiburan
"Endemik sendiri belum tentu baik. Endemik hanya berarti itu ada di sini selamanya," kata Ryan.
Pejabat kesehatan memperingatkan bahwa bahkan setelah Covid-19 menjadi virus pernapasan seperti flu musiman, virus itu akan terus berakibat fatal bagi sebagian orang.