Juru bicara Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan Antonio Guterres menganggap pengakuan Putin sebagai pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina.
"Sekretaris Jenderal menganggap pengakuan Federasi Rusia sebagai pelanggaran terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata juru bicara itu.
"PBB, sejalan dengan resolusi Majelis Umum yang relevan, tetap sepenuhnya mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Ukraina, di dalam perbatasannya yang diakui secara internasional."
Iran
Juru bicara kementerian luar negeri Saeed Khatibzadeh mengatakan Iran mengamati dengan cermat perkembangan di Ukraina, menyerukan semua pihak untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan menahan diri untuk tidak terlibat dalam tindakan apa pun yang akan meningkatkan ketegangan.
"Sayangnya, campur tangan NATO dan gerakan provokatif yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah membuat kondisi di kawasan itu lebih rumit," tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, pengakuan Putin telah melanggar komitmennya dan merusak kedaulatan Ukraina.
Melalui akun Twitter-nya, Macron mengutuk pengakuan tersebut.
"Saya mengutuk pengakuan ini. Saya telah meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dan sanksi Eropa," tulisnya.
Baca juga: Putin Kerahkan Pasukan Perdamaian ke Ukraina Timur, AS: Rusia Buat Alasan untuk Perang
Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan negaranya akan terus mendukung rakyat Ukraina dengan paket sanksi yang sangat kuat.
"Ini adalah pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas Ukraina penolakan terhadap proses Minsk dan perjanjian Minsk," katanya.
Sementara Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan pengakuan Putin telah menandakan berakhirnya proses Minsk dan merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB.