Invasi Rusia ke Ukraina telah menciptakan situasi yang sama buruknya dengan krisis rudal Kuba tahun 1962, ketika konfrontasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membawa dunia ke ambang perang nuklir, kata menteri kesehatan Johnson.
Krisis rudal Kuba meletus pada tahun 1962 ketika Uni Soviet menanggapi penyebaran rudal AS di Turki dengan mengirimkan rudal balistik ke Kuba.
Johnson berharap, dengan sanksi itu akan memukul ekonomi Rusia dengan keras.
"Mereka akan menyerang Rusia dengan sangat keras, dan masih banyak lagi yang akan kami lakukan jika terjadi invasi," kata Johnson.
Amerika Serikat
Presiden AS, Joe Biden mengumumkan sanksi pemblokiran penuh terhadap Rusia yang baru saja mengerahkan pasukannya ke bagian timur Ukraina.
Biden mengumumkan saat konferensi pers, Selasa (22/2/2022) malam waktu setempat bahwa sanksi tahap pertama akan berlaku paling cepat Rabu.
"Kami menerapkan sanksi pemblokiran penuh pada dua lembaga keuangan besar Rusia, VEB [sebuah perusahaan pembangunan negara Rusia] dan bank militer mereka [Promsvyazbank]," ujar Biden seperti dilansir Independent.
Baca juga: Begini Reaksi China Soal Pengakuan Rusia Terkait Kedaulatan Republik Donbass
"Sanksi komprehensif terhadap utang negara Rusia berarti bahwa kami telah memutuskan pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat," tambahnya.
Biden mengatakan ini berarti Rusia tidak dapat lagi mengumpulkan uang dari Barat dan tidak dapat memperdagangkan utang barunya di pasar AS atau pasar Eropa.
Sanksi juga akan dikenakan pada elit Rusia dan anggota keluarga mereka mulai Rabu.
"AS akan terus meningkatkan sanksi jika Rusia terus meningkatkan," Biden memperingatkan.
(Tribunnews.com/Maliana/Ika Nur Cahyani/Tiara Shelavie)