“Dalam hal ini, sesuai dengan Pasal 51 Bagian 7 Piagam PBB, dengan persetujuan Dewan Federasi Rusia dan sesuai dengan perjanjian persahabatan dan bantuan timbal balik yang diratifikasi oleh Duma pada 22 Februari dengan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, saya memutuskan untuk meluncurkan operasi militer khusus," jelas Putin.
Baca juga: Rusia Menginvasi Ukraina pada Jam Terkelam Eropa sejak Perang Dunia II
Selain itu, Putin mengklaim ingin melindungi warga Donbas yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh pemerintah Ukraina.
“Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh rezim di Kyiv selama delapan tahun."
"Dan untuk ini kami akan mengejar demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk warga Federasi Rusia," terangnya
Profil Vladimir Putin, Presiden yang Suka dengan Intelijen Sejak Kecil
Dikutip dari Kompas.com, Vladimir Putin lahir di Leningrad (sekarang Saint Petersburg) pada 7 Oktober 1952 atau saat ini berusia 69 tahun.
Ia telah menjadi Presiden Rusia selama lebih dari 20 tahun.
Sebelum menjadi Presiden Rusia, Putin sempat menjadi perdana menteri pada tahun 1999-2000.
Posisi itu yang kemudian mengantarkannya menjadi Presiden Rusia pada tahun 2000.
Ia menjabat sebagai Presiden Rusia hingga tahun 2008.
Setelah itu, karena adanya pembatasan jabatan presiden, Putin kembali menjabat sebagai perdana menteri pada 2008 hingga 2012.
Selepas menjadi perdana menteri untuk kali kedua itu, Putin kembali menjabat sebagai Presiden Rusia pada 7 Mei 2012 hingga sekarang.
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Memanas, Pakar Hukum Internasional: Ada Kelompok Separatis
Sebelum terjun ke dunia politik, Putin bekerja di KGB, dinas intelijen di era Uni Soviet.
Pekerjaanya di bidang intelijen ini sesuai dengan kesukaanya semasa kecil yaitu membaca novel bertema agen rahasia dan intelijen.