Cita-cita Putin menjadi intelijen itu juga didukung oleh kedua orangtuanya, Vladimir Spiridonovich dan Maria Ivanovna Putina.
Ibunya berprofesi sebagai buruh dan ayahnya adalah konskrip Angkatan Laut Soviet.
Setelah terjadinya transisi Uni Soviet ke Rusia pada 1991, Putin keluar dari KGB dan bekerja pada wali kota pertama saat itu, Anatoly Sobchak di St Petersburg.
Pria lulusan Universitas Negeri Leningrad ini dikenal bekerja dari belakang layar dan selalu mampu menyelesaikan masalah.
Kemampuannya ini kemudian membuat ia terpilih sebagai perdana menteri pada tahun 1999, jabatan yang mengantarnya menjadi orang nomor satu di Rusia.
Selama dua kali masa jabatannya, ekonomi Rusia diklaim tumbuh pesat.
GDP yang diukur dalam kemampuan berbelanja meningkat sampai 72 persen.
Pertumbuhan ini dipicu bom komoditas 2000-an, peningkatan harga-harga minyak, dan dikeluarkannya kebijakan ekonomi dan fiskal.
Keberhasilannya pun banyak diapresiasi.
Baca juga: 5 Pesawat Rusia dan 1 Helikopter Ditembak Jatuh, Pasukan Ukraina: Musuh Menderita Kerugian
Pada 2007, dia diangkat menjadi "Tokoh Tahun Ini" oleh Majalah Time.
Pada 2015, majalah yang sama menempatkannya dalam urutan pertama "Daftar Tokoh Paling Berpengaruh."
Majalah Forbes juga tak ketinggalan.
Menempatkan Putin pada urutan pertama 'Daftar Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia" pada 2013, 2014, dan 2015.
(Tribunnews.com/Daryono/Nuryanti) (Kompas.com)