PBB memperingatkan bahwa jumlah pengungsi bisa meningkat hingga 4 juta jiwa jika pertempuran terus terjadi.
Pada Minggu (27/2/2022) dini hari, sebuah ledakan besar menerangi langit di selatan Kyiv.
Kantor Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan, salah satu ledakan terjadi di dekat bandara Zhuliany dan wali kota Vasylkiv mengatakan sebuah pangkalan minyak terkena.
Kantor Kepresidenan juga mengatakan pasukan Rusia meledakkan pipa gas di Kharkiv, kota terbesar kedua di negara itu.
Hingga saat ini, Presiden Rusia Vladimir Putin belum mengungkapkan rencananya atas Ukraina.
Namun pemimpin Barat yakin dia bertekad menggulingkan pemerintah Ukraina dan mengganti dengan rezimnya sendiri.
Putin disebut akan menggambar ulang peta Eropa dan menghidupkan kembali pengaruh era Perang Dingin Moskow.
Baca juga: Kemhan Rusia Tuding Nasionalis Ukraina Serang Starobelsk dengan Sistem Grad
Baca juga: Pasukan Rusia Klaim Warga Melitopol Ukraina Menyambut Mereka dengan Bendera Merah
PBB Catat 240 Korban Sipil
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengonfirmasi sedikitnya 240 korban sipil, termasuk sedikitnya 64 orang tewas, dalam pertempuran di Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Kamis lalu.
Kendati demikian, jumlah korban sebenarnya diyakini lebih banyak karena laporan masih dalam proses konfirmasi.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyampaikan perhitungan korban ini pada Sabtu (26/2/2022).
OCHA juga mengatakan, kerusakan infrastruktur sipil telah membuat ratusan ribu orang kehilangan akses ke listrik atau air.
Sebelumnya pada Jumat (25/2/2022) pagi, kantor hak asasi manusia melaporkan ada 127 korban sipil yang mana 25 diantaranya tewas dan 102 terluka karena penembakan dan serangan udara.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)