Di Eropa, yang mengimpor banyak energi seperti minyak dan gas alam dari Rusia, ketidakmampuan untuk menetapkan transaksi keuangan dapat menyebabkan stagnasi pasokan.
Selain itu, jika Rusia berhenti memasok minyak mentah dan gas alam dalam pipanya ke Eropa sebagai tindakan balasan di masa depan, hal itu dapat mempercepat kenaikan harga.
Baca juga: Ribuan Pendukung Ukraina Berkumpul di Shibuya Tokyo Jepang, Minta Putin Segera Hentikan Perang
Apa dampaknya bagi Jepang?
Akibatnya, jika harga minyak mentah dan harga gas alam melonjak secara global, dikhawatirkan harga bensin di Jepang akan semakin meningkat.
Selain itu, perusahaan listrik besar Jepang mengimpor gas alam dalam jumlah besar sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Ini dapat mempengaruhi biaya listrik dan gas di masa depan.
Ahli ekonomi dari Nomura Research Institute Takahide Kiuchi, ekonom eksekutif, menunjukkan bahwa sanksi ditujukan untuk "merusak ekonomi Rusia karena jatuhnya rubel dan menghentikan invasi ke Ukraina, tetapi itu tidak akan berhenti dengan mudah."
"Di sisi lain, efek bumerang akan berdampak pada dunia dan ekonomi Jepang.
Rusia adalah produsen minyak mentah dan gas alam terbesar kedua di dunia, sehingga harga bahan bakar akan naik dan harga di Jepang akan naik di masa depan.
Jika sanksi diperkuat secara maksimal dan harga minyak mentah naik menjadi sekitar 140 dolar per barel, PDB atau total produksi dalam negeri akan mencapai sekitar 1,1 persen secara keseluruhan selama setahun.
Lalu harga minyak mentah tinggi, nilai yen yang semakin menguat, dan harga saham yang rendah (jatuh).
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.