News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Duta Besar Rusia: Kami tidak Ingin Orang Ukraina Melihat Rusia Sebagai Musuh, Ini tidak Normal

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva dalam sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Rumah Dinas Duta Besar Rusia, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022). Pada wawancara tersebut, Lyudmila Georgievna Vorobieva menyatakan bahwa Rusia menghormati keputusan sejumlah negara yang menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Negeri Beruang Merah. Tribunnews/Jeprima

Apa yang pemerintah Rusia harapkan dari pemerintah Indonesia untuk membantu menyelesaikan konflik ini?

Kami melihat Indonesia sebagai teman baik sejak lama. Kita mempunyai hubungan tradisional yang bagus sejak rezim Presiden Soekarno. Bahkan lagu Rayuan Pulau Kelapa di translate menggunakan bahasa Rusia.

Saat Presiden Soekarno mengunjungi Rusia, lagu Rayuan Pulau Kelapa menjadi soundtrack dari documentary kunjungan kerja beliau. Itulah sebabnya orang-orang Rusia mengetahui betul isi soal lagu tersebut.

Baca juga: Negara G7 Termasuk Jepang Kembali Mengutuk Rusia atas Pengeboman Fasilitas Nuklir Ukraina

Kondisi itu mencerminkan sentimen sangat hangat yang dimiliki orang-orang Rusia terhadap Asia, dan tentu saja, kami berharap situasi ini tidak akan mempengaruhi hubungan baik ini.

Kami selalu melihat tren positif hubungan Rusia dengan Indonesia apalagi perdagangan kami tumbuh hingga 40 persen.

Bagaimana reaksi pemerintah Rusia menghadapi sanksi ekonomi dari negara-negara barat?

Kami memiliki tingkat ketahanan cukup tinggi untuk menghadapi sanksi ekonomi dari negara barat. Bahkan kami sudah menerima sanksi tersebut sejak 2014.

Presiden Obama pernah mengatakan ekonomi kami akan lebih baik. Tetapi hal itu tidak pernah terjadi. Tahun lalu di masa pandemi ekonomi kami berdasarkan Gross Domestic Product (GDP) sebesar empat persen.

Dan tentu saja, kami pikir sanksi yang diberikan mereka itu tidak sah. Menurut kami sanksi yang diberikan negara-negara barat berlebihan.

Karena dengan sanksi ini, mereka tidak hanya mencoba untuk menyakiti Rusia, tetapi mereka juga melukai diri mereka sendiri Eropa sangat bergantung pada Rusia untuk energi minyak dan gas.

Anda lihat apa yang terjadi dengan harga dunia sekarang. Mereka tidak berpikir secara logis.

Setelah dijatuhkan sanksi di tahun 2014, ekonomi Rusia harus beradaptasi dan bahkan kami tidak cukup dalam penyediaan produk makanan.

Kami kemudian membuat pusat agrikultur, pemerintah sangat serius mengembangkan sektor ini.

Sekarang kalau anda pergi ke pameran Rusia ada begitu banyak produk makanan yang diproduksi di Rusia dan lebih murah dan kualitas lebih baik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini