TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022) sudah memasuki hari ke-10.
Pada Minggu (6/3/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytri Kuleba, menuntut babak baru sanksi terhadap Rusia.
Pembicaraan gencatan senjata parsial berlangsung di Kota Volnovakha dan Mariupol.
Sebelumnya Ukraina menuduh Rusia melanjutkan serangan meskipun setuju mengizinkan warga sipil mengungsi.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Pengaruhi Impor Minyak AS dari Rusia
Baca juga: Investor Donasi Rp 805,6 Miliar Dalam Bentuk Bitcoin Dll ke Ukraina, Pasar Kripto Kembali Berkilau
Berikut ini Tribunnews rangkum beberapa informasi terbaru seputar Konflik Rusia Vs Ukraina, yang dilansir Guardian.
1. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menuntut babak baru sanksi terhadap Rusia.
Reuters melaporkan, Kuleba mendiskusikan situasi tersebut dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, yang berada di Eropa Timur.
2. Dana Moneter Internasional telah mengumumkan bahwa mereka dapat menyetujui pendanaan darurat senilai $1,4 miliar pada awal minggu depan.
Diketahui badan tersebut memperingatkan "dampak parah" perang terhadap ekonomi global.
3. PBB mencatat 351 warga sipil tewas dan 707 terluka hanya pada Jumat (4/3/2022) di Ukraina , menurut komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, seperti dilansir BuzzFeed.
4. Rusia dan Ukraina merencanakan putaran pembicaraan lagi pada Senin (7/2/2022).
Pembicaraan sebelumnya menghasilkan kesepakatan untuk gencatan senjata parsial untuk melindungi koridor bagi warga sipil belum dihormati oleh Rusia.
Baca juga: Rusia-Ukraina Gelar Pertemuan Perdamaian Ketiga Senin Esok
Baca juga: Negosiator Ukraina Denis Kireev Tewas Ditembak, Diduga Berkhianat Bocorkan Informasi ke Rusia
5. Dalam pedoman baru yang diterbitkan Departemen Luar Negeri AS, Washington memperingatkan warga Amerika yang tinggal atau bepergian di Rusia untuk "segera pergi".
6. Volodymyr Zelensky dilaporkan membuat "permohonan putus asa" untuk Eropa timur agar menyediakan pesawat buatan Rusia ke Ukraina.