News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Roskomsvoboda Laporkan Rusia Blokir Situs Berita yang Meliput Perang di Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Otoritas Rusia memblokir beberapa outlet media independen termasuk situs berita Mediazona, menurut kelompok hak digital

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi non-pemerintah Rusia yang berfokus pada perlindungan hak digital, Roskomsvoboda mengatakan pihak berwenang Rusia memblokir beberapa media independen, termasuk situs berita Mediozona.

Tindakan ini dimaksudkan sebagai bentuk usaha Rusia mengontrol liputan perang di Ukraina.

Dilansir Al Jazeera, kelompok hak digital Roskomsvoboda menerangkan pihak berwenang sebelumnya telah memblokir sejumlah outlet media digital, di antaranya Mediazona, Republic, Snob.ru, dan Agentstvo, Minggu (6/3/2022).

Roskomsvoboda mengatakan media independen telah menjadi sasaran menyusul permintaan dari Kantor kejaksaan umum tertanggal 24 Februari, hari di mana Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan untuk menyerang Ukraina.

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Hari Ke-12, Ini Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: POPULER Internasional: Mayjen Rusia Tewas | Helikopter Rusia Hancur Terkena Rudal Pertahanan Ukraina

Otoritas Rusia memblokir beberapa outlet media independen termasuk situs berita Mediazona, menurut kelompok hak digital. (Screengrab/Mediazona)

Mediazona mengaku telah diblokir “karena kami meliput dengan jujur ​​apa yang terjadi di Ukraina dan menyebut invasi sebagai invasi, dan perang sebagai perang ”.

Al Jazeera sebelumnya mewertakan bahwa outlet media menambahkan bahwa Rusia dalam beberapa hari terakhir memperkenalkan "sensor militer dan hampir tidak ada media independen yang tersisa di negara itu".

Republic mengatakan pengawas komunikasi negara belum memberi tahu alasan pemblokiran tetapi mengatakan pembaca masih dapat mengaksesnya melalui VPN.

"Terima kasih untuk tetap bersama kami. Malam akan berlalu," kata Republic dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Kemhan Belarus Bantah Isu Kepala Staf Umumnya Undur Diri Saat Invasi Ukraina Meningkat

Baca juga: Protes Invasi Rusia ke Ukraina, Netflix Hentikan Layanan

Roskomsvoboda menambahkan bahwa situs beberapa surat kabar regional dan media online juga telah diblokir.

Sejak Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina, pihak berwenang telah meluncurkan tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap media Rusia yang sudah diperangi.

Awal pekan ini, Al Jazeera menulis, stasiun radio Ekho Moskvy dan saluran TV Dozhd – dua outlet media liberal terkenal Rusia – keduanya berhenti beroperasi. 

Lusinan jurnalis dan media independen – termasuk Dozhd – telah ditetapkan sebagai “agen asing” oleh pihak berwenang.

Baca juga: Ukraina Dituding Bakal Meledakkan Reaktor Nuklirnya Sendiri lalu Menuduh Rusia Sebagai Pelaku

Baca juga: Lebih dari 163.000 Orang Dievakuasi dari Area Operasi Militer Khusus di Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky berbicara saat menggelar jumpa pers di Kota Kyiv (Kiev), Ukraina, Kamis (3/3/2022) waktu setempat. Volodymyr Zelensky meminta pihak Barat untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina. Ia mengatakan, jika tidak, Rusia akan maju ke seluruh Eropa. "Jika Anda tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri saya pesawat!" ujar Zelensky dalam jumpa pers. "Jika kami tidak ada lagi maka, amit-amit, Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi berikutnya," katanya. "Percayalah pada saya," tambahnya. AFP/SERGEI SUPINSKY (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Banyak reporter dan editor terpaksa meninggalkan Ukraina.

Surat kabar independen terkemuka Rusia Novaya Gazeta, yang pemimpin redaksinya Dmitry Muratov dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2021.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini