TRIBUNNEWS.COM - Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menyerang sebuah rumah sakit jiwa di dekat kota Izyum, Ukraina timur, pada Jumat (11/3/2022).
Gubernur regional Ukraina menyebut itu sebagai "serangan brutal terhadap warga sipil".
Gubernur wilayah Kharkiv, Oleh Synegubov, mengatakan 330 orang berada di rumah sakit pada saat itu, sebagaimana dikutip dari CNA.
Beberapa dari mereka harus menggunakan kursi roda atau tidak dapat bergerak, dan 73 orang telah dievakuasi.
Sementara jumlah korban belum ditetapkan.
"Ini adalah kejahatan perang terhadap warga sipil, genosida terhadap bangsa Ukraina," tulis Synegubov di aplikasi pesan Telegram.
Baca juga: Menhan Ukraina: Pasukan Rusia Lebih Banyak Bunuh Warga Sipil Dibanding Tentara
Baca juga: Ukraina Buka Jalur Evakuasi Baru, Berikut Daftar Rute yang Direncanakan
Serangan Sebelumnya
Serangan yang dilaporkan itu menyusul pemboman sebuah rumah sakit di kota selatan Mariupol di mana para pejabat Ukraina mengatakan tiga orang tewas pada Rabu (9/3/2022), termasuk seorang anak.
Rusia mengatakan akan menyelidiki insiden itu tetapi beberapa pejabat menolak laporan serangan itu sebagai "berita palsu".
Synegubov mengatakan secara terpisah bahwa pasukan Rusia telah menembaki daerah pemukiman Kharkiv, kota utama di wilayah itu, 89 kali dalam satu hari tetapi tidak ada bahaya bagi warga sipil setelah sebuah institut yang berisi laboratorium nuklir diserang.
Seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa pesawat Rusia mengebom institut di Kharkiv yang merupakan rumah bagi reaktor nuklir eksperimental.
"Belum ada ancaman terhadap penduduk sipil," kata Synegubov dalam sebuah pidato video.
Semua pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina beroperasi secara stabil tetapi staf di pabrik Zaporizhzhia menghadapi "tekanan psikologis" di tempat kerja menyusul penangkapannya oleh pasukan Rusia, kata perusahaan nuklir negara Ukraina Energoatom.
Tingkat radiasi di semua tanaman tidak berubah, katanya.