"Jika mereka memutuskan untuk membuat bom karpet dan menghapus sejarah wilayah ini ... dan menghancurkan kita semua, maka mereka akan memasuki Kyiv."
"Jika itu tujuan mereka, biarkan mereka masuk, tetapi mereka harus hidup di tanah ini dengan sendiri," kata Zelenskyy pada hari Sabtu.
Penembakan Rusia telah menjebak ribuan orang di kota-kota yang terkepung dan mengirim 2,5 juta orang Ukraina melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Ukraina menuduh pasukan Rusia pada hari Sabtu membunuh tujuh warga sipil dalam serangan terhadap wanita dan anak-anak yang mencoba melarikan diri dari pertempuran di dekat Kyiv.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Ukraina di Odesa Siapkan Bom Molotov Untuk Hadapi Tentara Rusia
Baca juga: Tekan Putin Berhenti Serang Ukraina, Italia Sita Kapal Mewah Seharga Rp 8,2 T Milik Bos Pupuk Rusia
Sementara itu, Prancis mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menunjukkan kesiapan untuk berdamai.
Badan intelijen Ukraina mengatakan tujuh orang, termasuk satu anak, tewas saat mereka melarikan diri dari desa Peremoha dan bahwa "penjajah memaksa sisa-sisa pasukan untuk kembali".
Moskow membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Rusia menyalahkan Ukraina atas upaya yang gagal untuk mengevakuasi warga sipil dari kota-kota yang dikepung, sebuah tuduhan yang ditolak keras oleh Ukraina dan sekutu Baratnya.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel terkait Rusia Vs Ukraina lainnya