Belum diketahui apakah serangan itu menyebabkan korban.
Baca juga: Bank Sentral Rusia Tingkatkan Pengawasan Transaksi P2P, Termasuk Perdagangan Kripto
Baca juga: AS Tolak Klaim Rusia atas Lab Senjata Biologis di Ukraina, Moskow Ungkap Bukti Keterlibatan AS
Dikutip dari The Independent, Putin sebelumnya mengatakan, negaranya adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik, yang kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggiannya membuat mereka sulit untuk dilacak dan dicegat atau “tak terkalahkan”.
Senjata hipersonik sebagian besar dianggap sebagai senjata generasi berikutnya, karena faktanya mereka dapat mencapai lebih dari lima kali kecepatan suara dan tantangan yang mereka ajukan terhadap sistem pertahanan anti-rudal.
Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diumumkan oleh Rusia pada 2018 silam.
Sebagai informasi, Rusia memperluas serangan rudalnya ke Lviv di barat negara itu pada Jumat, meluncurkan serangan pagi hari di kota itu.
Menjelang akhir pekan, juga dilaporkan terjadi penembakan besar-besaran di kota-kota yang dikelilingi Mariupol, Kharkiv, Chernihiv, dan Sumy.
Baca juga: Cerita WNI yang Berhasil Keluar dari Medan Perang Ukraina Vs Rusia di Kota Chernihiv
Baca juga: Bicara dengan Biden Bahas Invasi Rusia, Xi Jinping Singgung soal Perdamaian hingga Masalah Taiwan
Intelijen Inggris terus menyarankan pasukan Putin membuat "kemajuan minimal" minggu ini setelah "berhenti di semua lini" selama beberapa hari.
“Kremlin sejauh ini gagal mencapai tujuan aslinya,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah tweet pada Jumat malam.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina