TRIBUNNEWS.COM - Pejuang Chechnya telah diterbangkan keluar dari zona perang setelah kehilangan beberapa ratus tentaranya, klaim intelijen militer Ukraina seperti dilansir Mirror, Minggu (20/3/2022)
Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan pasukan yang dikenal dengan nama Kadyrovites itu, telah kembali ke Grozny, ibu kota Chechnya.
SBU mengklaim bahwa tentara Chechnya telah ditarik mundur setelah mengalami banyak kehilangan dalam tiga minggu pertama perang.
Kabar bahwa pasukan Chechnya yang berpartisipasi dalam invasi Rusia ke Ukraina, dimulai pada hari-hari pertama invasi Rusia pada 24 Februari.
Pada tanggal 26 Februari, sebuah video beredar memperlihatkan prajurit Chechnya mengibarkan bendera Rusia di sebuah gedung unit militer di Gostomel.
Baca juga: Ramzan Kadyrov Temui Tentara Chechnya di Kyiv, Akui Militernya sebagai Bagian Pasukan Rusia
Baca juga: Kenapa Chechnya Bantu Rusia Serang Ukraina? Pakar: Mereka Sedang Tunjukkan Kesetiaannya ke Putin
Gostomel merupakan sebuah desa yang berjarak 50 kilometer barat laut ibukota Ukraina.
Angkatan Bersenjata Ukraina membuktikan keaslian video tersebut.
Tetapi mereka membantah klaim bahwa prajurit Chechnya berhasil mengalahkan serangan Ukraina.
Daerah yang diserbu itu disebut kosong pada saat itu.
Sehari kemudian, tiga hari setelah invasi dimulai, komandan Resimen Bermotor ke-141 dari Rosguard Chechnya, Jenderal Magomed Tushayev, tewas.
Saat mencoba mendarat di bandara Gostomel dari 26 dan 28 Februari, beberapa ratus pejuang Chechnya juga kehilangan nyawa mereka, kata petugas intelijen SBU.
Sebuah kolom besar yang tampak seperti pejuang Kadyrovites dan mesin militer kemudian terlihat di Bucha, utara Kyiv.
Video berikutnya muncul dari serangan udara yang diluncurkan ke sana dan puing-puing kendaraan tentara.
Ramzan Kadyrov, Presiden Chechnya, awalnya menyangkal adanya korban di antara para pejuangnya.