News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Video & Foto Penampakan Kota Mariupol Ukraina Sebelum dan Setelah Diinvasi Rusia, Kini Porak-poranda

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Screenshot video yang dirilis oleh Kepolisian Nasional Ukraina pada 9 Maret 2022, menunjukkan bangunan rumah sakit anak yang rusak, mobil yang hancur, dan puing-puing di tanah setelah serangan udara Rusia di kota tenggara Mariupol.

"Kota ini dibom terus-menerus, dari 50 bom menjadi 100 bom yang dijatuhkan pesawat Rusia setiap hari. Banyak kematian, banyak tangisan, banyak kejahatan perang yang mengerikan," kata Orlov.

Mariupol telah menjadi fokus pada perang yang meletus sejak 24 Februari ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya menginvasi Ukraina.

Kota Mariupol terletak di Laut Azov dan penaklukkannya memungkinkan Rusia untuk menghubungkan daerah-daerah timur yang dikuasai separatis pro-Rusia dengan semenanjung Crimea yang dianeksasi Moskwa pada 2014.

Sebuah tim Reuters yang mencapai bagian Mariupol yang dikuasai Rusia pada Minggu (20/3/2022) melaporkan kerusakan kota tersebut.

Peta Mariupol (ABC)

Reuters juga melihat beberapa jenazah yang terbungkus selimut tergeletak di tepi jalan.

Ukraina melaporkan bahwa peluru, bom, dan rudal Rusia telah menghantam teater, sekolah seni, dan bangunan umum lainnya, mengubur ratusan wanita dan anak-anak yang berlindung di ruang bawah tanah.

Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Selasa menuntut pembukaan koridor kemanusiaan bagi warga sipil.

Dia menuturkan, setidaknya 100.000 orang ingin meninggalkan Kota Mariupol tetapi tidak bisa.

“Militer kami membela Mariupol dengan heroik. Kami tidak menerima ultimatum. Mereka (Rusia) menawarkan penyerahan diri di bawah bendera putih,” ujar Vereshchuk.

Citra satelit Maxar pada 12 Maret 2022, menunjukkan pemandangan multispektral kebakaran di kawasan industri Distrik Primorskyi di Mariupol barat, Ukraina. (AFP / Citra satelit © 2022 Maxar Technologies)

Kyiv menuduh Moskwa mendeportasi penduduk Mariupol dan wilayah Ukraina yang dikuasai separatis ke Rusia.

Ini termasuk "pemindahan paksa" 2.389 anak-anak ke Rusia dari wilayah Luhansk dan Donetsk, kata Jaksa Agung Iryna Venediktova.

Di sisi lain, Moskwa membantah memaksa orang pergi, dengan mengatakan pihaknya menerima pengungsi.

Di Kherson, sebuah kota di bawah kendali Rusia, pejabat Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia mencegah pasokan mencapai warga sipil.

"300.000 warga Kherson menghadapi bencana kemanusiaan karena blokade tentara Rusia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Oleg Nikolenko di Twitter.

Rusia tidak segera mengomentari situasi di Kherson.

Sumber: BBC/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini