WHO terus mempromosikan tujuan memvaksinasi 70 persen dunia terhadap Covid, dengan fokus pada mereka yang paling rentan terhadap hasil yang parah.
Laporan tersebut mengakui bahwa vaksin saat ini terbukti kurang efektif daripada yang diharapkan dalam mengurangi penularan varian Omicron, tetapi mengatakan target masih tetap relevan.
Baca juga: Perusahaan RI-China Bangun Pabrik Vaksin Covid-19 di Gunung Sindur dan Cikande
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, WHO Salahkan Eropa karena Terlalu Cepat Cabut Pembatasan
Hingga akhir Maret 2022, lebih dari 11 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan secara global. Tetapi sekitar 36 persen dari populasi global belum menerima dosis pertama.
"Saya pikir apa yang ditata adalah pendekatan yang masuk akal, tingkat tinggi, dan komprehensif," kata David Dowdy, ahli epidemiologi penyakit menular di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg.
"Apakah itu membuat kita keluar dari fase akut atau tidak, mungkin lebih bergantung pada virus dan penerapan pendekatan ini daripada dokumen itu sendiri. Tapi saya pikir dokumen itu adalah awal yang baik," katanya.
Laporan tersebut, Rencana Kesiapsiagaan, Kesiapan dan Respons Strategis, adalah yang ketiga di WHO, dan kemungkinan akan menjadi yang terakhir, kata Tedros.
(Tribunnews.com/Yurika)