Kandidat kuat
Keputusan untuk membentuk kepemimpinan medan perang baru di Ukraina datang ketika Rusia bersiap untuk memperluas kendali Rusia di wilayah Donbas.
Langkah itu dilakukan setelah upaya awal Rusia untuk merebut Kyiv dan seluruh Ukraina tersendat dalam menghadapi perlawanan yang lebih kuat dari yang diperkirakan oleh pasukan Ukraina, ditambah dengan faktor-faktor lain termasuk kegagalan logistik dan moral rendah di antara tentara Rusia, The Post telah melaporkan.
"Penunjukan Dvornikov sebagai komandan keseluruhan masuk akal sekarang mengingat upaya utama Rusia yang diumumkan hampir semuanya berada di wilayah tanggung jawabnya," ISW menyimpulkan.
Sebelum perubahan ini, Dvornikov termasuk di antara dua atau tiga komandan lain yang bertanggung jawab atas berbagai front di Ukraina, menurut penilaian ISW.
Galeotti mengatakan Dvornikov "adalah pilihan yang menarik tetapi tidak terduga".
Menurutnya, pengalaman Dvornikov di timur dan reputasinya sebagai komandan yang inovatif dan "seseorang yang dapat mengatasi situasi baru dan asing."
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-47, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan di "State of the Union" CNN pada Minggu (10/4/2022) pun buka suara terkait penunjukan Dvornikov.
"Tidak ada penunjukan jenderal mana pun yang dapat menghapus fakta bahwa Rusia telah menghadapi kegagalan strategis di Ukraina," katanya.
"Jenderal khusus ini memiliki resume yang mencakup kebrutalan terhadap warga sipildi Suriah," tutur Sullivan.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)