Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tingkat inokulasi atau vaksinasi ketiga (booster) Covid-19 di Jepang diumumkan secara nasional untuk pertama kalinya, Senin (11/4/2022) berdasarkan kelompok usia.
Penduduk yang berusia 20-30 tahunan hanya 20 persen saja yang telah dilakukan vaksinasi booster.
"Mereka yang berusia 70-an ke atas melebihi 80 persen. Dan usia 60 tahunan hampir 80 persen," ungkap sumber Kementerian Kesehatan Jepang.
Menurut data sistem pencatatan vaksinasi terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tanggal 11 April 2022, sebanyak 57.547.225 orang menerima vaksinasi booster, terhitung 45,4 persen dari total populasi.
Tingkat inokulasi nasional menurut kelompok umur juga diumumkan untuk pertama kalinya.
Tertinggi pada usia 80-an, sebanyak 88,4 persen telah divaksinasi booster.
Selanjutnya, 86 persen berusia 70-an tahun.
Persentase lansia yang berusia 65 sampai 69 tahun adalah 77,8 persen, relatif tinggi.
Di sisi lain, dalam apa yang disebut generasi aktif 66,7 persen orang berusia 60 hingga 64 tahun, 51,3 persen di usia 50-an.
Persentase orang berusia 40-an adalah 33,8%, yang menurun seiring bertambahnya usia.
Inokulasi akan berjalan lancar mulai sekarang.
Sebanyak 25,9% telah divaksinasi booster untuk usia 30 tahunan.
Lalu 24% untuk usia 20-an.
Tingkat inokulasi yang rendah dari generasi muda disorot pada 5,4% untuk usia 12 hingga 19 tahun.
"Kami akan mendorong inokulasi lebih banyak lagi yang melakukannya mulai kini," ujarnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.