News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Australia Makin Marah Susul Komentar Pedas PM Solomon Terkait Polemik Pakta Cina-Solomon

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap dari gedung-gedung yang terbakar membubung dari Honiara di Kepulauan Solomon pada 25 November 2021, pada hari kedua kerusuhan yang membuat ibu kota terbakar dan mengancam akan menggulingkan pemerintah negara Pasifik itu. (Photo by Robert TAUPONGI / AFP)

Pakta keamanan Cina-Kepulauan Solomon selama beberapa pekan terakhir telah memicu kegelisahan yang signifikan di antara AS dan sekutu Pasifiknya.

Delegasi AS secara terbuka memperingatkan pemerintah Kepulauan Solomon, setiap langkah membangun kehadiran militer permanen oleh Beijing akan mendapat tanggapan keras.

Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan Australia hanya bisa menjaga perdamaian dengan mempersiapkan perang.

"Satu-satunya cara Anda dapat menjaga perdamaian adalah dengan mempersiapkan perang, dan menjadi kuat sebagai sebuah negara,” kata Dutton.

Ia mengatakan hal itu ke Channel 9 tentang pernyataan Perdana Menteri Scott Morrison yang menyebut garis merah di Pasifik.

Dutton membandingkan situasi geopolitik saat ini dengan tahun 1930-an dan mendesak negara-negara untuk berbicara menentang agresi di seluruh dunia.

Pemerintah Scott Morrison telah menghadapi reaksi keras oposisi. Partai Buruh mencap perjanjian Kepulauan Solomon-Cina sebagai kegagalan kebijakan luar negeri Australia yang paling signifikan sejak Perang Dunia Kedua.

Lebih dari 17 juta warga Australia akan memilih untuk memilih pemerintah negara berikutnya pada 21 Mei.

Beijing mengumumkan pakta itu minggu lalu, beberapa hari sebelum kedatangan delegasi Gedung Putih yang berkuasa ke ibukota Kepulauan Solomon di Honiara.

AS mengatakan akan mengambil tindakan yang tidak ditentukan terhadap negara Pasifik Selatan jika Beijing mempertahankan kehadiran militer di sana.

Kedutaan Besar Cina di Honiara mengatakan Beijing menolak niat pihak ketiga mana pun untuk mengganggu kerja sama Cina dan Kepulauan Solomon sebagai negara berdaulat.

Kedutaan mengatakan peringatan itu telah mengungkap tindakan tidak hormat AS yang merendahkan terhadap negara lain.(Tribunnews.com/sputniknews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini