Menurut Ursula, bisnis semacam itu tidak berkelanjutan. Pertempuran di Ukraina, merupakan pengingat ketergantungan Eropa pada bahan bakar fosil Rusia.
Rusia sejauh ini telah menunjukkan kesediaan untuk terus mengirim energi bahkan ke negara-negara yang tidak bersahabat, meskipun bersikeras gas harus dibayar dalam rubel.
Beberapa penentang, termasuk Jerman dan Austria, telah memperingatkan melepaskan sepenuhnya benua itu dari energi Rusia pada akhir tahun adalah hal mustahil.
“Apa yang terjadi di Ukraina akan memiliki konsekuensi bagi India dan wilayah sekitarnya,” kata von der Leyen.
Rusia menyerang tetangganya pada akhir Februari, menyusul kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik secara paksa.(Tribunnew.com/RussiaToday/xna)