Pelaku menembak secara dingin ke target atau sasaran yang begitu terbuka. Korban umumnya tidak menyangka akan jadi sasaran serangan.
Dari video yang beredar, pelaku menghentikan kendaraan yang dikemudikan, keluar dari mobil kemudian langsung menembaki orang-orang yang dilihatnya.
Ia masuk ke supermarket dan terus melepaskan tembakan. Ia juga terlihat sempat mengganti magazine peluru di senapan otomatisnya.
Media New York Times menyebut peristiwa ini pembantaian rasis paling mematikan di sejarah terbaru Amerika.
Pihak berwenang mengidentifikasi pria bersenjata itu sebagai Payton S Gendron yang berusia 18 tahun dari Conklin, sebuah kota kecil di pedesaan Tier Selatan New York.
Gendron berkendara lebih dari 200 mil untuk melancarkan serangannya. Penembakan dimulai di tempat parkir.
Sekitar pukul 14.30 pada Sabtu itu, setelah berkendara dari jarak beberapa jam, seorang pria bersenjata lengkap muncul di luar supermarket Tops.
Dia mengenakan perlengkapan taktis dan pelindung tubuh, dengan kamera video terpasang di helmnya. Dia membawa senjata serbu, dengan tulisan di laras senapannya mencerca warga berkulit hitam.
Kemudian dia melepaskan tembakan. Menurut polisi Buffalo, tiga korbannya di luar tewas supermarket.
Kemudian dia memasuki toko yang sibuk dan melanjutkan amukannya, menyiarkan rekaman itu secara online.
Seorang pensiunan polisi Buffalo yang bekerja sebagai penjaga keamanan melepaskan beberapa tembakan ke arah pria bersenjata itu.
Pihak berwenang mengatakan tersangka dipukul tetapi mengenakan pelindung tubuh dan berhasil membalas tembakan, menewaskan penjaga keamanan.
Dia menembak pembeli dan karyawan, menurut polisi, meninggalkan jejak mayat di gang.
Pasang Logo Black Sun Nazi dan Azov