Antara 500.000 dan tiga juta pendukung Partai Komunis terbunuh pada waktu itu, menurut berbagai perkiraan.
Upaya ini mendapat dukungan penuh dari beberapa pemerintah Inggris berturut-turut, menurut Cormac.
Pada 1964, Perdana Menteri Konservatif, Alec Douglas-Home, memerintahkan IRD untuk menargetkan Ghana atas dugaan condong ke Moskow.
Adu Domba Cina-Afrika
Beberapa bulan kemudian, Menteri Luar Negeri Partai Buruh, Patrick Gordon Walker, meminta unit tersebut memproduksi propaganda hitam membangkitkan ketegangan rasial antara orang Afrika dan Cina.
Meskipun unit tersebut secara resmi dibubarkan pada 1977, upaya serupa diduga berlanjut selama hampir satu decade. Sekarang, menurut Cormac, pemerintah Inggris masih terlibat dalam perang informasi.
Pada Februari 2022, hanya beberapa hari sebelum dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengungkapkan Inggris sedang menciptakan unit baru untuk memerangi disinformasi dari Moskow.
Pada Maret, Telegraph melaporkan unit yang dijuluki Sel Informasi Pemerintah menjangkau media sosial Rusia untuk menyebarkan pandangan London tentang konflik di Ukraina.
“Liz Truss memiliki sel informasi pemerintah, dan intelijen pertahanan mengirimkan tweet harian untuk memenangkan perang informasi. Inggris menggunakan cara yang jauh lebih licik," kata peneliti itu.
Laporan-laporan yang tidak diklasifikasikan menurutny sangat penting sebagai pendahulu dari upaya yang lebih modern untuk menempatkan intelijen ke dalam domain publik.(Tribunnews.com/RussiaToday/Guardian/xna)