Namun, sejumlah tindakan pencegahan akan tetap dilakukan untuk orang-orang di luar rumah mereka, termasuk pemeriksaan suhu saat masuk ke perusahaan dan pemeriksaan status kesehatan melalui aplikasi Tawakkalna.
Perusahaan publik dan swasta masih akan diminta untuk menyediakan pembersih tangan secara luas.
Kemenkes akan terus memantau jumlah kasus Covid-19 yang mengakibatkan rawat inap atau rawat inap di ICU, demikian diumumkan.
Baca juga: 43 Jemaah Haji Sakit di Tanah Suci, 38 Rawat Jalan dan 5 Orang Dirawat di KKHI Madinah
Baca juga: Diabetes Hingga Dehidrasi jadi Penyakit Terbanyak yang Diderita Jemaah Haji
Pandemi ganggu pelaksanaan ibadah haji
Pandemi Covid-19 telah sangat mengganggu ziarah Muslim, yang biasanya merupakan penghasil pendapatan utama bagi kerajaan, menghasilkan sekitar $ 12 miliar per tahun.
Salah satu dari lima rukun Islam, haji harus dilakukan oleh semua Muslim yang memiliki kemampuan setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Selama hampir dua tahun, Arab Saudi termasuk di antara yang paling ketat di dunia dalam upayanya untuk membatasi penyebaran virus corona.
Protokol termasuk melarang warga negara Saudi meninggalkan negara itu, melarang pelancong dari berbagai negara masuk ke Arab Saudi.
Bukti vaksin diperlukan untuk memasuki mal lokal dan secara dramatis membatasi ziarah haji tahunan.
Negara itu sejak itu melonggarkan aturannya karena berharap untuk merayu wisatawan di bawah skema baru untuk meningkatkan ekonomi.
Sementara itu, di negara tetangga Uni Emirat Arab, pemerintah menekankan pentingnya memakai masker di dalam ruangan di tengah lonjakan 100 persen kasus dalam waktu kurang dari seminggu.
Negara berpenduduk 9 juta orang ini memiliki sekitar 1.300 kasus baru yang dikonfirmasi setiap hari, meskipun tingkat vaksinasinya tinggi.
Siapa pun yang ditemukan melanggar aturan masker dalam ruangan di UEA akan didenda 3.000 dirham, atau sekitar $815.
Berita lain terkait dengan Ibadah Haji 2022
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)