Pendeta Kelley Hudlow, seorang imam Episkopal di Keuskupan Alabama, mengatakan kepada outlet siaran WBRC bahwa gereja dan komunitas terkejut dengan penembakan itu.
"Ini mengejutkan. Saint Stephen's adalah komunitas yang dibangun di atas cinta, doa, dan rahmat dan mereka akan bersatu," katanya dalam wawancara langsung dengan stasiun televisi tersebut. "Orang-orang dari semua agama datang bersama-sama untuk berdoa berharap kesembuhan."
Baca juga: 9 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka dalam Tiga Penembakan Massal di AS
Baca juga: 15 Orang Tewas dalam 8 Penembakan Massal di Amerika Serikat Selama Akhir Pekan
Bagaimana Negara Lain Menanggapi Penembakan Massal
Hudlow menambahkan bahwa gereja menerima pesan dukungan dari seluruh AS dan dunia.
"Kami membutuhkan semua orang di luar sana. Berdoa, berpikir, bermeditasi, dan mengirimkan cinta ke komunitas ini karena kami akan membutuhkan semuanya," katanya.
Situs web gereja telah mencantumkan "Boomers Potluck" untuk Kamis malam.
“Tidak akan ada program, hanya makan dan punya waktu untuk bersekutu,” bunyi selebaran itu.
Outlet berita al.com mengatakan dua orang yang terluka telah dilarikan ke Rumah Sakit UAB di Birmingham - sebelum polisi melaporkan salah satu dari mereka telah meninggal.
Tanggapan Gubernur Alabama
Gubernur Alabama, Kay Ivey, mengeluarkan pernyataan yang menyesali apa yang disebutnya kehilangan nyawa yang mengejutkan dan tragis di gereja tersebut.
Meskipun dia mengatakan lega mendengar tersangka ditahan.
"Ini seharusnya tidak pernah terjadi - di gereja, di toko, di kota, atau di mana pun," katanya.
Vestavia Hills adalah komunitas perumahan di tenggara Birmingham, salah satu dari dua kota terpadat di Alabama.
Berita lain terkait Penembakan Massal
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)