News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menlu Sergei Lavrov: Uni Eropa dan NATO Sedang Bentuk Koalisi untuk Perang Melawan Rusia

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov. Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut Uni Eropa dan NATO sedang membentuk koalisi untuk perang melawan Rusia.

Bahkan, sistem yang diproduksi Lockheed Martin menunjukkan bahwa sistem HIMARS dapat mencapai target lebih dari tiga kali jarak itu, jika dipersenjatai dengan roket yang tepat.

Dalam file foto ini diambil pada 09 Juni 2021, peluncur Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) M142 AS menembakkan salvo selama latihan militer "Singa Afrika" di wilayah Grier Labouihi di Maroko tenggara. Bantuan roket HIMARS dari AS sudah tiba, Ukraina peringatkan Rusia bakal menyerang pakai rudal secara besar-besaran. (AFP)

Baca juga: Mengenal Kecanggihan HIMARS, Roket AS yang Dikirim ke Ukraina

Washington telah menyatakan keprihatinan bahwa serangan roket Ukraina di luar perbatasan Rusia akan semakin meningkatkan konflik.

Untuk itu, pihaknya telah meminta jaminan dari Kyiv bahwa wilayah Rusia terlarang untuk serangan.

Sistem jarak jauh ini mewakili harapan terbaik Ukraina untuk membalikkan keadaan di Donbas, kawasan industri timur Ukraina yang mendapat serangan dari Rusia secara masif.

Situasi Terkini di Ukraina Timur

Di negara bagian Donbas utara, Luhansk pada hari Kamis (23/6/2022), pasukan Rusia memberikan tekanan lebih pada satu-satunya pertahanan Ukraina di kota kembar Severodonetsk dan Lysychansk.

Gubernur regional Serhiy Haidai pun mengatakan, pasukan Rusia telah merebut dua desa tambahan di selatan kota, yang berada di antara Sungai Donets Siversky di barat daya Luhansk.

Baca juga: Pentagon Akui Ukraina Butuh Latihan Operasikan HIMARS: Tak Berguna jika Tidak Maksimal

Artinya, Kemenangan Rusia di Rai-Oleksandrivka dan Loskutivka membuat Kremlin lebih dekat dengan Severodonetsk dan Lysychansk.

"Untuk menghindari pengepungan, komando kami dapat memerintahkan agar pasukan mundur ke posisi baru," kata Haidai di televisi Ukraina.

"Seluruh Lysychansk berada dalam jangkauan tembakan mereka. Sangat berbahaya di kota," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini