News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sri Lanka Bangkrut

Kebangkrutan Sri Lanka Menular ke Negara Tetangga, dari Laos Sampai Pakistan

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api di kediaman Perdana Menteri Sri Lanka selama protes di Kolombo setelah para pengunjuk rasa Sri Lanka membakar rumah pribadi perdana menteri, beberapa jam setelah mengejar presiden dari kediamannya, ketika berbulan-bulan frustrasi atas krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya mendidih pada 9 Juli. Ambruknya perekonomian Sri Lanka dikhawatirkan merembet ke sejumlah negara lain seperti Laos dan Pakistan. (Photo by AFP)

Di sisi lain, partai oposisi Sri Lanka kini juga sibuk menyusun kabinet baru, usai pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe.

Dengan menggelar pertemuan tertutup pada Minggu (10/7/2022) para pemimpin partai oposisi Sri Lanka mulai membahas transisi kekuasaan yang efektif pada 13 Juli mendatang, untuk mengisi posisi presiden dan perdana menteri yang saat ini tengah mengalami kekosongan jabatan.

Meski terkesan tergesa-gesa, namun langkah ini perlu dilakukan agar Sri Lanka bisa segera mengejar negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) terkait rencana bailout darurat sebesar 4 miliar dolar AS, guna mengisi cadangan devisa Sri Lanka.

Cadangan devisa Sri Lanka habis akibat membengkaknya utang luar negeri yang saat ini telah mencapai 51 miliar dolar AS.

Belum diketahui secara pasti siapa yang akan menggantikan posisi Rajapaksa sebagai presiden Sri Lanka, lantaran Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe yang seharusnya maju menggantikan Rajapaksa juga ikut mundur dari posisinya setelah kediamannya yang ada di Kolombo dibakar oleh para demonstran pada Sabtu (9/7/2022) kemarin.

Meski Wickremesinghe sudah menyatakan mundur dari posisinya, namun mengutip dari Daily Mirror hampir 115 kursi di Parlemen Sri Lanka setuju mengajukan Wickremesinghe sebagai pengganti Gotabaya Rajapaksa.

Bahkan beberapa anggota parlemen juga telah memintanya untuk mengambil alih kepresidenan dan tidak membiarkan krisis ekonomi Sri Lanka mandek di tengah jalan, mengingat saat ini Sri Lanka tengah mengajukan pembicaraan dengan IMF.

Jika Wickremesinghe bersedia maju sebagai presiden, pihaknya akan disatukan dengan Dullas Alahapperuma yang merupakan menteri di bawah pimpinan Rajapaksa.

Namun andaikan Wickremesinghe menolak tawaran tersebut maka Ketua Parlemen Mahinda Yapa Abeywardena yang akan maju mengisi bangku kepresidenan Sri Lanka, dengan jangka waktu 30 hari dimulai sejak Rabu mendatang.

Nantinya Mahinda Yapa Abeywardena akan menjabat sebagai presiden sementara sampai Sri Lanka menyelenggarakan pemilu kembali guna untuk menunjuk pengganti presiden resmi.

Selain membahas pemilihan presiden sementara, menurut portal berita Sri Lanka para partai oposisi ini juga membahas pengiriman bahan bakar dan delegasi asing yang diperkirakan tiba di negara itu pada minggu ini.

Rajapaksa Sang Biang Kerok

Rakyat Sri Lanka menyalahkan Rajapaksa atas runtuhnya ekonomi yang bergantung pada pariwisata, yang dihantam parah oleh pandemi Covid-19 dan larangan pupuk kimia yang merusak hasil pertanian, tetapi larangan itu kemudian dibatalkan.

Keuangan pemerintah Sri Lanka juga dilumpuhkan oleh hutang yang menumpuk dan potongan pajak yang diberikan oleh rezim Rajapaksa. Cadangan devisa dengan cepat habis karena harga minyak naik.

Presiden Gotabaya Rajapaksa. (India Outlook)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini