News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

89 Orang Tewas dalam Kekerasan Geng Haiti untuk Perebutkan Kendali

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berjalan di dekat ban yang dibakar setelah pemogokan umum yang diluncurkan oleh beberapa asosiasi dan perusahaan profesional untuk mengecam ketidakamanan di Port-au-Prince pada 18 Oktober 2021. - Bentrokan geng di Haiti menewaskan sedikitnya 89 orang menurut organisasi HAM, kekerasan dipicu persaingan untuk memperebutkan kendali.

TRIBUNNEWS.COM - Bentrokan antar geng di ibu kota Haiti, Port-au-Prince telah menewaskan sedikitnya 89 orang, menurut laporan kelompok HAM pada Rabu (13/7/2022).

Kerusuhan antara dua geng di kawasan kumuh Cite Soleil, di ibu kota mulai meletus pada 7 Juli 2022 lalu.

Dilansir CNN, Wali Kota setempat Joël Janeus mengatakan bahwa para geng bersaing untuk memperebutkan kendali.

Pertarungan yang telah berlangsung selama sepekan itu membuat polisi kewalahan karena kekurangan personel serta alat yang tidak memadahi.

Ribuan keluarga yang tinggal di daerah kumuh tidak punya pilihan selain bersembunyi di dalam rumah.

Alhasil mereka tidak bisa mengambil makanan atau air untuk bertahan hidup.

File foto yang diambil pada 10 Desember 2020, memperlihatkan warga Haiti berdemonstrasi di Port-au-Prince, di Hari Hak Asasi Manusia Internasional, menuntut hak mereka untuk hidup dalam menghadapi meningkatnya penculikan yang dilakukan oleh geng.  - Bentrokan geng di Haiti menewaskan sedikitnya 89 orang menurut organisasi HAM, kekerasan dipicu persaingan untuk memperebutkan kendali. (Valerie Baeriswyl / AFP)

Baca juga: AS Dakwa Seorang Pria Haiti atas Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Bahkan puluhan penduduk menjadi korban peluru nyasar karena kebanyakan rumah hanya terbuat dari lembaran logam.

"Setidaknya 89 orang tewas dan 16 lainnya hilang dalam kekerasan sejak minggu lalu," kata Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News

Pihaknya juga mencatat ada 74 orang yang menderita luka tembak dan pisau.

Mumuza Muhindo, kepala misi lokal Doctors Without Borders, pada Rabu kemarin mendesak semua kombatan mengizinkan petugas medis mengakses Brooklyn, sebuah area di Cite Soleil yang paling terkena dampak kekerasan.

Meski berbahaya, kata Muhindo, pihaknya telah mengoperasi rata-rata 15 pasien dalam sehari sejak Jumat lalu.

Ia mengaku rekan-rekannya melihat mayat yang terbakar dan membusuk di sepanjang jalan menuju lingkungan Brooklyn.

Mereka diduga anggota geng yang tewas dalam bentrokan atau orang yang mencoba melarikan diri.

“Ini medan perang yang sebenarnya,” kata Muhindo.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini