Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan 40 tahanan tewas dan 75 terluka di penjara yang berada di garis depan kota Olenivka yang dikuasai oleh separatis dukungan Moskow.
Seorang juru bicara separatis menyebut korban tewas berjumlah 53 orang dan menuduh Kyiv menargetkan penjara dengan roket HIMARS buatan AS.
Angkatan bersenjata Ukraina membantah bertanggung jawab atas tewasnya para tahanan, dengan mengatakan artileri Rusia telah menargetkan penjara untuk menyembunyikan penganiayaan terhadap para tahanan. Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan Rusia telah melakukan kejahatan perang dan menyerukan kecaman internasional.
Baca juga: Ukraina Hancurkan Jembatan di Kherson, Pasukan Pendudukan Rusia Kini Terisolasi
Ukraina Siap Rebut Kembali Kota Kherson dari Rusia
Seorang pejabat Ukraina mengatakan, wilayah Kherson yang jatuh ke tangan pasukan Rusia akan direbut kembali oleh pasukan Kyiv pada bulan September mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang penasihat pemerintah Kherson, Serhiy Khlan dalam sebuah wawancara dengan televisi Ukraina.
"Kita dapat mengatakan bahwa wilayah Kherson pasti akan dibebaskan pada bulan September, dan semua rencana penjajah akan gagal," ujar Serhiy Khlan dalam wawancara tersebut, yang dikutip dari The Moscow Time, Senin (25/7/2022).
Tentara Ukraina yang mendapat bantuan artileri jarak jauh dari pihak Barat disebut telah merebut kembali wilayah Kherson selatan dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Kota Kherson Bentuk Komite Pemilihan dan Gelar Referendum untuk Gabung ke Rusia
“Kami dapat mengatakan bahwa titik balik telah terjadi di medan perang. Kami melihat bahwa Angkatan Bersenjata Ukraina menang dalam operasi militer terbaru mereka. Kami melihat bahwa angkatan bersenjata kami maju secara terbuka. Kami dapat mengatakan bahwa kami beralih dari tindakan defensif ke serangan balik,” tambah Serhiy Khlan.
Khlan mengatakan, serangan Ukraina di dua jembatan di wilayah tersebut, serta serangan terhadap gudang senjata dan pos komando Rusia adalah bagian dari persiapan untuk serangan darat.
"Sekarang masalah utamanya adalah mendapatkan serangan artileri yang lebih presisi di garis depan untuk melumpuhkan para Orc (Rusia) dari posisi mereka saat ini," ujarnya.
Dia menambahkan, pasukan Rusia belum memperbaiki jembatan Antonivka yang rusak dan mengalami kesulitan akibat memindahkan senjata berat ke kota Kherson.
Baca juga: Ukraina Hancurkan Jembatan di Kherson, Pasukan Pendudukan Rusia Kini Terisolasi
Pasukan Rusia merebut kota utama di wilayah tersebut, yang juga disebut Kherson, pada 3 Maret lalu. Kota itu adalah kota besar pertama yang jatuh ke tangan Rusia setelah dimulainya operasi militer Moskow ke Ukraina pada akhir Februari.
Kherson merupakan wilayah yang penting bagi pertanian Ukraina, dan berada di sebelah Semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia pada tahun 2014 silam.