Pemerintah Jerman telah berulang kali mengatakan meluncurkan Nord stream 2 sekarang tidak mungkin.
Dalam beberapa pekan terakhir, pemasok energi Rusia, Gazprom, mengurangi aliran gas melalui Nord Stream 1 hingga kapasitas 20 persen saja.
Alasannya, ada masalah teknis menyangkut turbin Siemens di stasiun kompresor. Turbin Siemens saat ini sudah siap digunakan di pabriknya di Jerman setelah diservis di Kanada.
Menurut Schroeder, pengurangan tersebut merupakan kesalahan Siemens karena perusahaan gagal mengembalikan turbin dari perbaikan di Kanada tepat waktu.
Ottawa akhirnya mengembalikan turbin itu ke Jerman, yang ditahan pengirimannya karena sanksi terhadap Rusia.
Wawancara Schroeder muncul setelah kunjungan ke Moskow pekan lalu.
Sementara Kanselir Jerman Olaf Scholz menolak gagasan menggunakan pipa gas Nord Stream 2 (SP-2) untuk menyediakan gas ke Uni Eropa.
Hal itu disampaikannya saat mengunjungi lokasi produksi Siemens Energy di kota Mülheim an der Ruhr.
“Nord Stream 1 memiliki kapasitas yang cukup. Tidak ada kekurangan,” kata Scholz, menjawab pertanyaan tentang seberapa realistis skenario peluncuran pipa Nord Stream 2 .
Dia ingat proses sertifikasi Nord Stream 2 telah dihentikan, menambahkan saat ini ada kapasitas lain untuk pasokan bahan bakar biru ke Eropa.
Sebelum Schroeder, Tino Khrupalla, pemimpin partai Alternatif untuk Jerman (AfD), menyerukan pasokan gas dari Rusia ke Jerman melalui Nord Stream 2.
Menurut politisi itu, peluncuran pipa gas akan menghindari krisis energi yang dapat memicu kerusuhan rakyat di negara itu.
Dia juga meminta Berlin meninggalkan kebijakan sanksi yang tidak masuk akal terhadap Rusia untuk menghindari bencana energi.
Pada saat yang sama, Stanislav Mitrakhovich, seorang ahli terkemuka Dana Keamanan Energi Nasional dan Universitas Keuangan di Rusia, mencatat Eropa akan benar-benar menemui kesulitan.