Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China belum menanggapi kabar ini.
Juru bicara Kremlin pun menolak berkomentar, namun sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Bloomberg bahwa Putin berencana hadir di Bali secara langsung.
Laporan ini mengisyaratkan kemungkinan pertemuan tatap muka antara Biden dan Xi, menjelang KTT atau di sela-selanya.
Hubungan Washington dan Beijing memburuk karena isu HAM, perdagangan, dan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan di awal Agustus ini.
Tur Pelosi itu direspons China dengan menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Pulau Taiwan selama hampir sepekan.
KTT G20 ini juga terjadi setelah China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas, di tengah kecaman dunia atas invasi Putin ke Ukriana.
Washington sebelumnya mendesak G20 untuk menghapus keanggotaan Rusia dan tidak mengundang Putin ke KTT karena perang Ukraina.
Baca juga: Joe Biden Ucapkan Selamat HUT RI untuk Rakyat Indonesia dan Presiden Jokowi, Singgung soal Demokrasi
Sementara itu, Indonesia telah memposisikan diri sebagai pembawa damai antar negara.
"Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan," kata Jokowi kepada Bloomberg News dalam wawancara tersebut.
"Yang kita inginkan agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi."
Sebagai tuan rumah G-20, Indonesia berusaha untuk menyeimbangkan hubungan antara kekuatan-kekuatan besar sambil menolak tekanan untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)